Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpusdes Inklusi Sosial di Bangka Membuka Peluang Usaha Warga

28 September 2021   18:53 Diperbarui: 28 September 2021   18:54 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitri dan Yusnita (dokpri)

Di kabupaten Bangka saat ini terdapat 11 perpustakaan desa (perpusdes) penerima manfaat program perpustakaan inklusi sosial dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.

Perpusdes penerima manfaat pada tahun 2019 berjumlah 6 desa, tahun 2020 berjumlah 4 desa dan tahun 2021 berjumlah 1 desa.

"Perpusdes penerima manfaat di kabupaten Bangka dari Perpusnas masih tetap melaksanakan aktifitas hingga saat ini sebagai perpustakaan inklusi sosial," ujar Fitri, pustakawan Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) kabupaten Bangka, Senin (27/9) ketika sebagai nara sumber acara  Ruang Pustaka RRI Prosatu Sungailiat.

Ruang Pustaka merupakan acara kerjasama RRI Sungailiat dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka dalam menyebarkan infornasi tentang perpustakaan, pustakawan, gemar membaca serta aktifitas literasi lainnya.

Nabila dan Rosmalawati (dok RRI)
Nabila dan Rosmalawati (dok RRI)

Acara ini juga menghadirkan nara sumber pustakawan Yusnita, serta Nabila dan Rosmalawati dari perpustakaan Depati Bahrin desa Kimak, kecamatan Merawang.

Sebagai perpusdes angkatan pertama penerima manfaat, perpustakaan Depati Bahrin terus menguatkan posisinya sebagai perpustakaan inklusi sosial untuk kesejahteraan dengan melakukan berbagai kegiatan bimtek dan seminar terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pengelola Perpusdes Kimak Nabila menjelaskan,  impek dari layananan yang diberikan melalui seminar tentang jahe merah berhasil memproduksi berupa produk olahan yang diberi nama Toga Berkah.

Dari tanaman obat keluarga (toga) dapat dibuat berbagai produk seperti minuman jahe, permen dan lain-lain yang bantak mendapat pesanan dari konsumen di tengah pendemi Covid-19.

Sedangkan Rosmalawati sebagai penerima impek dari kegiatan ini menyebutkan, kegiatan yang diselenggaran perpusdes Kimak juga dipraktekkan tata cara menanam jahe selain memanfaatkan jahe menjadi minuman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun