Mentang-mentang new normal aktifitas di kantor (tempat kerja) dianggap sudah seperti biasa sehingga mengabaikan protokol kesehatan.
Saya menangkap realita yang ada, setelah seluruh pegawai masuk seperti biasa tanpa shift 2 pekan ini dalam penerapan protokol kesehatan tidak dilakukan sepenuhnya.Â
Ketika masuk kantor seluruh pegawai mengenakan masker dari rumah, namun tidak bertahan lama setelah berada di dalam kantor kebanyakan dicopot maupun diturunkan ke dagu.
Mencuci tangan ketika masuk kantor tidak seluruh pegawai yang melakukan, mereka melenggang masuk kantor tanpa cuci tangan.
Sejak pegawai ngantor kembali masuk secara utuh, kantor sudah jarang disemprot disinfektan. Ini penting untuk menbunuh virus yang kemungkinan menempel di ruang kantor.
Anjuran membawa perlengkapan untuk kepentingan pribadi seperti membawa gelas, piring, sendok untuk pegawai yang melakukan makan dan minum di kantor, termasuk peralatan solat seperti sajadah diabaikan.
Begitu pula dalam menggunakan peralatan kantor yang dilakukan secara bergantian seperti komputer. Bila memikiki laptop sebaiknya menggunakan milik pribadi yang dibawa dari rumah.
Salah satu yang sering diabaikan yakni menjaga jarak antara satu teman kerja dengan teman kerja yang lain.
Apel pagi sebelum memulai bekerja di kantor pemerintah tetap menjaga jarak dengan lebih renggang dari biasanya yakni jarak antar peserta apel masih tetap dipertahankan.Â
Inilah kesempatan bagi pimpinan sebagai pembina apel untuk setiap kali apel baik pagi maupun sore hari untuk selalu mengingatkan pegawai pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menutus rantai penularan Covid-19.
Kesibukan di kantor di masa new normal kadang membuat kita lupa mentaati protol kesehatan karena seluruh pegawai untuk saling mengingatkan.
Seiring masih tingginya penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air, sudah selayaknya untuk waspada terutama kantor penerintah yang banyak jumlah pegawainya.
Kalau memang  dipandang membahayakan bagi pegawai, sebaiknya dikembalikan aturan semula yakni bekerja berdasarkan shift.
Mencegah kebih baik, guna menghindari banyaknya korban berjatuhan karena Covid-19 apa lagi sampai nembuat klaster baru. Jangan sampai terjadi.
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
