Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Martabak Bangka, Tidak Ada di Bangka

9 Oktober 2017   21:44 Diperbarui: 9 Oktober 2017   22:24 3520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Martabak manis hangat, mantap ( dok. pribadi)

Martabak Bangka, " brand ini " terlihat diberapa tempat di luar Bangka Belitung dipergunakan para pedagang martabak manis ini digerobak dagangannya. Saya pernah melihatnya di Jakarta, Palembang, dan Bandung, mungkin juga ada ditempat - tempat lain di Tanah Air. Senang juga nama daerah asal saya yakni Kabupaten Bangka dipergunakan untuk jenis penganan yang terasa manis dengan berbagai varian rasa ini.

Di daerah saya tidak ada Martabak Bangka, yang ada hanya Martabak saja tanpa merek atau disebut juga dengan Pan De Kok maupun ada yang menyebutnya dengan sebutan Hok Lo Pan. Nama - nama itu merupakan bahasa yang diperguna warga Tiong Hoa yang ada di Bangka.

Nama Martabak Bangka tidak ada di Bangka, sama halnya dengan rumah makan Padang tidak akan ditemukan di Padang ( Sumatera Barat ), juga sate Madura tidak ada nama itu dipakai di Madura.

Penjual Martabak manis ini banyak dijual di Bangka, diantaranya di jalan Jendral Sudirman Sungailiat terdapat beberapa penjual martabak manis. Para pedagang menjualnya di gerobak dorong namun dengan posisi menetap di tepi jalan. Para pedaganya sebagian besar merupakan warga turunan etnis Tiong Hoa membuka dagangnya mulai pukul 17.00 wib hingga tengah malam.

Adonan martabak yang dimasak di dalam loyang ( dok. pribadi)
Adonan martabak yang dimasak di dalam loyang ( dok. pribadi)
Pedagang martabak manis di jalan Jend. Sudirman Sungailiat selalu bka malam hari (dok.pribadi)
Pedagang martabak manis di jalan Jend. Sudirman Sungailiat selalu bka malam hari (dok.pribadi)
Martabak manis atau di luar Bangka Belitung juga disebut dengan Martabak Bangka sudah dijadikan Pemda setempat sebagai salah satu kuliner yang sudah dijadikan brand bagi wisata kuliner di daerah ini.

Para pedagang kalau ditanya resep Martabak manis yang dibuat, mereka tidak akan memberi tahu. Dirahasiakan. Yang saya dapat lihat bahan yang dipergunakan diantaranya terigu, telur, gula pasir, mentega, ragi dan susu. Ditambah beberapa varian rasa seperti wijen, kacang, coklat, keju, pisang dan lain - lain sesuai dengan permintaan pembeli.

" Saya baru memasak adonan martabak ini setelah adanya pesanan, ini agar martabaknya hangat saat dimakan," ujar Ayung, pedagang Martabak di jalan Jend. Sudirman Sungailiat.

Malam hari terasa indentik dengan Martabak manis. Ketika digigit terasa lembut, enak saat dikunya.

Sekarang ini, sesuai dengan banyaknya permintaan para pedagang Martabak di Sungailiat sudah memodifikasinya dengan berbagai rasa diantaranya coklat, kacang, wijen, keju, pisang dan lain - lainnya. Harganyapun bervariasi antara Rp 20 ribu - Rp Rp. 80 ribu/loyang. Saya menyukai Martabak rasa kacang dicampur coklat. Mantap rasanya.

Jangan lupa bila ke Bangka menikmati Martabak manis, yang selalu ada di malam hari.

Ingat Martabak manis, ingat Bangka. Ingat Martabak Bangka, ingat kabupaten Bangka. Yuk datang ke Bangka.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun