Mohon tunggu...
Rustan Ibnu Abbas
Rustan Ibnu Abbas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer

Suka nulis , Trainer Sales, Cinta Islam, Pembelajar dari nilai kehidupan Silahkan kunjungi Blog saya di www.rustanibnuabbas.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Tolak Rekonsiliasi, Jadi Oposisi Sejati

6 Juli 2019   10:21 Diperbarui: 6 Juli 2019   10:46 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kalangan setelah adanya putusan MK yang memenangkan Jokowi sebagai presiden terpilih agar kubu Prabowo dan Jokowi segera rekonsiliasi. 

Seruan ini bukan tidak beralasan. Suhu politik yang semakin memanas sebelu dan setelah pilpres menyebabkan masyarakat menjadi terbelah dua. 

Terpilihnya Jokowi sebagi presiden untuk periode yang kedua rupanya masih menyisakan tanda tanya besar apalagi bagi pendukung Prabowo tetap berpendapat bahwa terpilihnya Jokowi merupakan hasil dari kecurangan yang terstruktur, masif dan sistematis (TMS) yang melibatkan KPU sebagai penyelenggara pemilu serta BAWASLU.

Upaya untuk rekonsiliasi diharapkan agar kondisi perpolitikan bisa kembali adem dengan berfokus jalannya pemerintahan yang sebentar lagi akan dilantik. Termasuk agar kalangan akar rumput bisa lebih akur dengan adanya pertemuan simbolik melalui rekonsiliasi.

Jauh-jauh hari juru bicara Prabowo mempertanyakan apa maksud rekonsiliasi, sebelum yang diajak rekonsiliasi jika terjadi hubungan yang tidak baik dengan orang lain. Apalagi hubungan Jokowi dan Prabowo baik-baik saja. Meski terjadi persaingan dalam pilpres toh dianggap itu sebagai hal yang wajar.  

Bila benar akan dilakukan rekonsiliasi maka tentu pendukung Prabowo pasti akan kecewa berat. Apalagi perjuangan untuk memenangkan Prabowo tidak bisa dibilang kecil. 

Banyak yang rela menyumbangkan hartanya, tabungannya serta tanaganya bahkan ada yang meninggal dunia semuanya dilakukan demi kemenangan Prabowo. Meski hasil yang berbeda setelah pilpres dengan kekalahan Prabowo tetapi pendukungnya sudah merasa bangga pernah memperjuangkan.

Apalagi sebagian kubu yang mengharapkan rekonsiliasi rupanya akan merapat ke kubu Jokowi. Politisi pragmatis ini setelah semula upaya memenangkan Prabowo gagal dan tujuan mereka dapat jabatan akhirnya  juga gagal. Mereka masih mengharap kue kekuasaan dengan mendukung Jokowi. 

Dalam sistem demokrasi hal ini waja-wajar saja sebab prinsip demokrasi dalam politik itu tidak ada persahabatan sejati dan yang abadi adalah kepentingan pribadi atau partai.

Kalangan yang idealis dan tetap setia mendukung Prabowo harusnya tetap menjadi oposisi. Oposisi yang siap mengkritisi kinerja pemerintahan. Rekonsiliasi akan berjalan alamiah, seiring berjalannya waktu semua berjalan dengan baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun