Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rusman: Wayang, Perang Dunia Dalam Pewayangan

27 Oktober 2018   15:40 Diperbarui: 1 Maret 2019   10:14 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kehidupan manusia dalam pewayangan tidak ubahnya seperti kehidupan manusia dalam alam nyata (The Real Life). Dalam wayang banyak tokoh yang berhati jahat, suka membunuh, suka menyakiti orang lain, suka menggoda istri orang, hidup nya serakah, atau semacamnya. 

Demikian pula dengan manusia dalam dunia nyata ini, saling fitnah, saling ejek, saling hasut, saling tendang. Bahkan dalam banyak hal manusia terasa lebih kejam daripada makhluk yang lain.

Tak usah kita pungkiri, bukankah orang-orang pendahulu kita telah sukses membuktikan keserakahan mereka? Yaitu dengan keberhasilannya menggelar perang berkelas dunua. 

Telah terbukti beberapa kali menampilkan perang besar dan masiv yang melibatkan sebagian besar negara-negara di dunia dan oleh karena itu kita sebut sebagai Perang Dunia (Global War).

Demikian pula dengan wayang, terutama dalam seri Mahabarata versi Jawa. Dalang legendaris almarhun Ki Narto Sabdo dalam lakon Salyo-Duryudana gugur telah berimprovisasi. Bahwa di dunia pakeliran itu ada ada 4 (empat) perang yang sejelas dengan perang dunia. 

1. Perang yang disebut Pamuksa, yaitu perangnya antara Prabu Pandudewanata raja agung Negara Astina (ayah Pandawa) dengan Prabu Tremboko dari Kerajaan Pringgondani (mertua Wrekudara).

2. Perang Gozali Suto, yaitu perang antara bapak dan anak. Ialah antara Prabu Kresna (bapak) dengan Prabu Bomanaraka Sura (anak).

3. Perang Guntoro Yono, yaitu perangnya Begawan Ciptoning (Arjuna pengawak pandita) dengan si Raja besar raksasa Niwatakawaca.

4. Perang Barata Yuda, adalah perangnya dua saudara yaitu Pandowo dan Kurawa.

Empat perang ini oleh KNS memenuhi syarat untuk dianggap sebagai perang dunia karena menyeret keterlibatan  raja-raja dan pasukannya di berbagai kerajaan.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun