Mohon tunggu...
Rusman D Rumaen
Rusman D Rumaen Mohon Tunggu... Dosen - Manusia Biasa

Mudah Karena Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Senyum Sapi Dalam Menghambat Pertumbuhan Kangkung

2 Juni 2022   21:46 Diperbarui: 2 Juni 2022   21:56 2158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Sapi TersenyumSumber: https//brilio.net

Oleh : Rusman Dani Rumaen

Banyak dari kalangan mahasiswa sering mendengar judul atau tema yang dikemukan di atas. Karena sering sekali disampaikan oleh sebagian dosen saat melakukan perkuliahan yang kaitanya dengan judul penelitian. Saking tenarnya, judul di atas sudah menjadi ajang kerjain mahasiswa akhir ke adik-adiknya. Judul ini pula bukan hanya di sampaikan pada kelas-kelas kuliah prodi sains bahkan kelas-kelas prodi humaniora untuk menjadi guyonan di tengah atau akhir perkuliahan mata kuliah yang kaitanya dengan judul-judul penelitian kalau istilah paling keren di dunia kampus Metodologi Penelitian atau Seminar Judul atau Seminar Proposal. Pasti, pembaca akan kaget mengapa penulis mengangkat judul di atas sebagai tulisan, yang kalau di perhatikan dari kaca mata pembaca struktur judul tidak ada kaitannya sama sekali. Tetapi, hemat penulis bahwa judul yang popular dan tenar di kalangan mahasiswa ini memiliki ilmu pengetahuan yang cukup kalau di ulas lebih jauh. Sehingga penulis mencoba menulis ini sebagai referensi bacaan sekaligus kelakar. Penulis mengurai dalam beberapa sub bagian di bawah ini. Fokus kangkung yang di urai penulis yaitu kangkung darat (Ipomoea Reptans Poir).

Kata kunci : Pertumbuhan Kangkung dan Manfaatnya, Produksi, Hambatan dan Senyum Sapi.

Kangkung dan Manfaatnya

Kangkung merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih, bahkan hewan pemakan tanaman juga menyukai tanaman yang satu ini. Perlu diketahui, dalam taksonomi, tumbuhan kangkung merupakan dari genus (Ipomoea) yang memiliki 2 spesies yakni; Ipomoea aquatika forssk (Kangkung Air) dan  Ipomoea Reptans Poir (Kangkung Darat). Tanaman ini termasuk kelompok tanaman semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan areal yang luas untuk membudidayakannya. Sehingga, memungkinkan dibudidayakan di kota yang pada umumnya lahannya terbatas. Selain rasanya yang gurih, kangkung juga mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang cukup lengkap. Kandungan Vitamin dan mineral yang terdapat pada kangkung terdiri dari 89,7 gram air ; 3,0 gram protein ; 0,3 gram lemak ; 5,4 gram karbohidrat ; 29 mg kalori ; 73 mg kalsium ; 50 mg potassium ; 2,5 mg besi, 32 mg vitamin C ; 6300 s.l vitamin A dan 0,007 mg vitamin B (Abidin dkk, 1990 dalam Wibowo dan Sitawati 2017). Kangkung banyak ditanam di seluruh tanah air, dari daerah barat hingga timur Indonesia kerena merupakan lumbung hidup sehari-hari. Tanaman kangkung darat dan kangkung Air banyak ditanam oleh petani untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual ke pasar.

Tanaman kangkung memiliki manfaat yang cukup baik untuk kelangsungan hidup manusia. Selain itu, tanaman kangkung memiliki manfaat yang baik untuk kelangsungan hidup ternak. Ini menendakan bahwa tanaman kangkung sangat memiliki manfaat. Selain itu, manfaat yang lain pula kangkung dapat dibuat menjadi jerami untuk pakan ternak.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Dahlan dkk, 2013) yakni hasil uji analisis proksimat bahan kering jerami kangkung darat, menunjukkan bahwa  jerami  kangkung  darat  memiliki  nilai  kandungan  bahan kering  sebesar  84,7  %,  protein kasar 6,13 %, dan lemak kasar 3,2 % yang cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pakan  ternak  ruminansia  sebagai  pakan  tambahan.

Produksi

Perlu di ketahui bahwa nilai produksi  tanaman kangkung oleh petani sangat signifikan peningkatanya. Walaupun data yang di peroleh berfluktuasi. Data contoh sebagai berikut;  Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor Tengah Utara, produksi sayur kangkung selama 5 tahun terakhir yaitu terhitung dari tahun 2010-2014 dengan rincian sebagai berikut: produksi tahun 2010 sebanyak 34 ton, 2011 sebanyak 28 ton, 2012 sebanyak 39,5 ton, 2013 sebanyak 38 ton dan produksi pada tahun 2014 sebanyak 32,5 ton, (BPS Kab. TTU, 2015 dalam Tani dan Kune, 2016). Dengan demikian tanaman kangkung memiliki nilai tambah ekonomi petani tanaman kangkung. Bila tidak dikelolah dengan baik maka akan mempengaruhi jumlah produksi dan nilai tambah ekonomi petani.

Hambatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun