Pembelajaran berbasis proyek (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penyelesaian proyek atau masalah dunia nyata yang memerlukan penelitian, eksplorasi, dan kolaborasi. Dalam PBL, siswa ditantang untuk menyelesaikan proyek yang mengharuskan mereka menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks dunia nyata, sehingga memperkaya pengalaman belajar mereka. Sementara itu, Microteaching merupakan suatu metode pelatihan pendidikan yang digunakan untuk melatih siswa. Kemampuan untuk mengajar dengan cara yang terarah. Dalam pengajaran mikro, calon guru memiliki kesempatan untuk mengajar dalam skala kecil (biasanya di depan kelompok kecil), di mana mereka dapat meningkatkan keterampilan mengajar mereka dalam waktu singkat dengan umpan balik langsung dari pengamat.
Inovasi dalam pembelajaran di pendidikan tinggi sangat penting untuk dicapai, mengingat pesatnya perkembangan zaman dan tuntutan mahasiswa untuk lebih kreatif yang merupakan salah satu syarat pendidikan tinggi. Dalam konteks pembelajaran abad 21, ada empat keterampilan utama yang harus dikuasai yaitu kolaborasi, kreativitas, komunikasi dan berpikir kritis yang dikenal dengan 4C. Inovasi yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran berbasis proyek (PjBL).
PjBL secara aktif melibatkan siswa dalam pemecahan masalah, memberikan kesempatan kepada mereka mengekspresikan kreativitas, untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar. Kreativitas sendiri merupakan suatu proses mental yang menghasilkan ide-ide yang baru dan berbeda dari yang sudah ada serta mempunyai nilai dan kegunaan. Kreativitas adalah kemampuan mengolah informasi dengan cara berpikir yang orisinil, keberanian untuk tampil beda dan mengambil risiko, dimana ada kesenangan tertentu bagi orang yang melakukannya.
Microteaching merupakan suatu metode yang melatih calon guru dalam proses belajar mengajar melalui tiga siklus, dua diantaranya dilaksanakan dalam dalam pelajaran dan satu siklus dilakukan di kelas nyata di sekolah. Lebih jauh lagi, pengajaran mikro juga memadukan teori dan praktik untuk meningkatkan keterampilan mengajar calon guru, memberikan pengalaman, dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Baru-baru ini, pengajaran mikro di Jepang telah mengalami peningkatan dengan penggunaan boneka sebagai alat bantu praktik pengajaran mikro. Boneka ini berfungsi sebagai pengganti guru dan siswa. dapat dipindahkan, dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam praktik mengajar. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan inovasi dalam kursus mikrolearning menggunakan model PjBL (Project-Based Learning).
Dengan pendekatan PjBL, guru dapat merancang pembelajaran yang mencakup analisis contoh kasus relevan, yang kemudian diberikan kepada siswa. Proyek yang diberikan dapat berupa kasus seperti kesalahan guru dalam mengajar, hubungan guru-murid, dan tantangan yang dihadapi oleh guru pemula. Siswa akan dianalisis dan diberi tugas untuk menemukan solusi kreatif atas kasus-kasus tersebut, yang dapat dipraktikkan dalam pelajaran ekonomi. Mengingat pentingnya inovasi dalam pembelajaran, penelitian tentang inovasi pembelajaran untuk mata kuliah mikrolearning berdasarkan model PjBL sangat penting untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa.
Mengintegrasikan model pembelajaran berbasis proyek (PBL) ke dalam pengajaran mikro menawarkan calon guru kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mengajar mereka melalui pengalaman praktis yang berfokus pada pengajaran kreatif dan kontekstual. Melalui PBL, calon guru tidak hanya dilatih dalam aspek teoritis dan teknik mengajar, tetapi juga dalam penerapan keterampilan penting seperti pemecahan masalah, kolaborasi, dan komunikasi, yang sangat penting untuk proses ini. belajar untuk belajar. Dengan menggunakan PBL dalam pengajaran mikro, guru masa depan akan lebih siap menghadapi tantangan nyata di kelas dan menginspirasi siswa untuk belajar dengan cara yang lebih aktif dan bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI