Mohon tunggu...
Rusli Sucioto
Rusli Sucioto Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Amatiran

Masih banyak hal yang indah buat ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kebakaran Hutan di Riau Kini Telan Korban Seorang Prajurit TNI

23 Agustus 2016   19:28 Diperbarui: 24 Agustus 2016   16:24 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebakaran hutan Riau. Sumber: klasemen.co

Setelah dinyatakan hilang secara misterius sejak 6 hari lalu, Pratu Wahyudi hari ini ditemukan telah gugur dengan kondisi badan penuh luka bakar. Prajurit TNI ini bertugas di garda terdepan untuk memadamkan kebakaran hutan di Kampung Medan, Labuhan Tangga Besar Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau bersama rekan-rekan prajurit lainnya dari Den Rudal di Dumai.

Sejak dari hilangnya prajurit ini, para petinggi militer di Riau hingga Bupati Rokan Hilir di Bagan Siapi-api terus mengupayakan pencarian terhadap Pratu Wahyudi yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan. Prajurit ini dinyatakan hilang ketika akan menggantikan alat pemadaman api dengan kapasitas mesin yang lebih besar dan pergi mengambil selang kecil yang tidak digunakan ke dalam hutan. Karena terjebak asap tebal, Pratu Wahyudi diduga bingung mencari arah kembali sehingga tersesat.

Rekan-rekan prajurit lainnya setelah menyadari hilangnya korban masih sempat menghubungi lewat ponsel dan terjadi komunikasi. Korban dengan berteriak mengabarkan bahwa posisi dia sedang berada di atas pohon namun anehnya para prajurit tidak menemukan apapun di daerah hilangnya korban. Pencarian terus dilakukan dengan melibatkan unsur kepolisian dan penduduk sekitar bahkan melibatkan paranormal, karena hilangnya prajurit ini dikaitkan dengan nuansa mistik di daerah hilangnya korban. Hujan lebat yang sempat turun juga tidak sanggup memadamkan bara api yang terus menghasilkan asap pekat di sekelilingnya. 

Pratu Wahyudi (screenshot media sosial)
Pratu Wahyudi (screenshot media sosial)
Hingga akhirnya hari ini Pratu Wahyudi ditemukan tidak jauh dari posisi di mana prajurit ini hilang sebelumnya. Berita duka ini tentu saja menyentak masyarakat Riau, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan beberapa pejabat daerah lainnya langsung bertolak ke Markas Den Rudal untuk menyampaikan rasa ikut berduka.

Masih belum hilang dari ingatan ketika tahun 2015 lalu di bulan Agustus - September bencana kabut asap menghantam Sumatera dan Kalimantan hingga mengakibatkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) bagi ribuan masyarakat di sana. Kebakaran hutan sangat sulit dipadamkan karena umumnya tanah di daerah Riau dan Kalimantan adalah tanah gambut, yang merupakan hasil pembusukan dedaunan selama ratusan tahun sehingga menyimpan bara api hingga kedalaman 10 meter. Satgas Karhutla berupaya meminimalisasi kebakaran hutan dengan semprotan melalui selang air atau melalui bom air dari udara dengan helikopter. Hanya kuasa alam atau hujan lebat yang akhirnya sanggup memadamkan kebakaran hutan hingga tuntas ketika memasuki musim hujan di Bulan September hingga Oktober.

Doa Bersama Yg Dipimpin Gubernur Riau untuk Pratu Wahyudi (Sumber: detik.com)
Doa Bersama Yg Dipimpin Gubernur Riau untuk Pratu Wahyudi (Sumber: detik.com)
Di bulan Agustus - September tahun ini dengan cuaca kemarau yang menyengat, secara perlahan namun pasti kebakaran hutan mulai timbul kembali. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sudah menyatakan status siaga darurat kebakaran hutan untuk propinsi Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel. Titik api mulai ditemukan di beberapa kabupaten sehingga Satgas Karhutla dibantu prajurit TNI harus diterjunkan untuk berjibaku memadamkan api agar tidak meluas.

Pratu Wahyudi dan prajurit TNI lainnya serta Satgas Karhutla jelas adalah pahlawan bagi masyarakat untuk mencegah bencana kabut asap. Semoga kepergian Pratu Wahyudi adalah yang terakhir dan meninggalkan pesan bagi kita semua untuk lebih mewaspadai bencana kabut asap, serta mengingatkan para pelaku pembakaran hutan baik perusahaan atau perseorangan bahwa hukuman berat sudah menunggu apabila tertangkap tangan nantinya.

Selamat jalan, pahlawan...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun