Pesatnya  perkembangan  teknologi  pada  saat  ini  sangat  cepat  dan hampir  menyeluruh  di semua  kalangan  dan  semua  bidang.  Salah  satu  bidang yang  tidak  dapat  terlepas  dari  teknologi  adalah  bidang  pendidikan. Dengan adanya  perkembangan  teknologi  di  bidang  pendidikan  akan  menjadikan pendidikan  pada  saat  ini  bisa  lebih  maju  dan  berkembang  sehingga masyarakat  bisa  hidup  lebih  kreatif  dan  berpendidikan.  Akan  tetapi permasalahan yang sering muncul adalah bagaimana memanfaatkan teknologi yang ada disekitar kita untuk menunjang pendidikan yang ada.
Telepon  genggam  atau  bisa  disebut  dengan  handphone merupan salah  suatu  teknologi  yang  tidak  dapat  terlepas  dari  kehidupan  sehari-hari. Selain mudah di dapat, telepon genggam juga mudah digunakan kapan saja, di mana saja dan hampir semua kalangan masyarakat pada saat ini sudah bisa mengoperasikan  telepon  genggam. Pada  saat  ini,  banyak  sekali  telepon genggam  yang  berteknologi  canggih  yang  beredar  pada  masyarakat,  mulai dari  yang  berbasis  java,  Symbian,  Blackberry,  Windows phone,  Iphone  dan yang paling populer adalah Android.  Maka  dari  itu,  telepon  genggam  merupakan  media  pembelajaran yang sangat efektif bagi masyarakat saat ini.
Media  pembelajaran  yang  memanfaatkan  teknologi  telepon genggam  disebut  dengan  mobile  learning (m-learning).  Mobile  learning merupakan  salah  satu  alternatif  pengembangan  media  pembelajaran, Smartphone merupakan  sebuah  device  yang  memungkinkan  untuk melakukan  komunikasi  (seperti  menelpon  atau  sms)  juga  di  dalamnya terdapat  fungsi  PDA  (Personal  Digital  Assistant)  dan  berkemampuan  seperti layaknya  komputer. Â
Selain  itu,  suatu  telepon  genggam  dapat  dikatakan smartphone juga  harus  memiliki  sistem  operasi  di  dalamnya.  Sistem  operasi pada  saat  ini  yang  sangat  popular  adalah  sistem  operasi  Android.  Banyak sekali  vendor  atau  perusahaan-perusahaan  elektronik,  khususnya  dalam bidang telepon genggam yang  membenamkan sistem android pada produk-produk yang dikeluarkannya.Â
Kebanyakan siswa sekarang ini sudah memiliki perangkat mobile yang bersistem operasi Android dan menggunakannya setiap saat kapan pun dimana pun untuk mengakses media informasi dan sebagainya. Oleh  karena  itu,  sebagai guru sejarah penulis termotivasi untuk mengembangkan media ajar sejarah berbasis android. Pembelajaran melalui media telepon genggam akan  lebih mudah  dilakukan  di  mana  saja  dan  kapan  saja  sehingga  dapat  memotivasi pengguna  untuk  selalu  giat  belajar.  Dengan  adanya  aplikasi  ini,  diharapkan agar pengguna akan lebih terpacu dan bersemangat untuk belajar.Â
Sebagai guru sejarah, penulis selalu berusaha untuk selalu mengembangkan kompetensi dalam pembelajaran sejarah. Perkembangan teknologi informasi saat ini juga menjadi salah satu hal yang harus diikuti. Salah satunya adalah menyajikan media ajar sejarah berbasis android. Karena seperti telah menjadi kesan umum di kalangan siswa, sejarah dianggap pelajaran yang kurang menarik, membosankan, bahkan dianggap tidak penting.Â
Hal ini salah satunya di sebabkan oleh penyajian pembelajaran yang dianggap ketinggalan jaman. Sejarah identik dengan ceramah, mencatat dan cerita. Hal inilah yang membuat siswa menjadi kurang antusias mengikuti pembelajaran. Karena itu perlu ditempuh langkah yang revolusioner agar siswa bisa antusias dalam belajar sejarah.Â
Untuk mewujudkan media ajar sejarah berbasis android maka satu-satunya cara adalah dengan membuat. Ya...membuat sendiri ! Lalu bagaimana caranya ? Padahal penulis tidak memliki pengetahuan tentang cara membuat media ajar berbasis android. Hal inilah yang kemudian membuat penulis kemudian mencari informasi seputar cara membuat media ajar berbasis android. Setelah sekian lama mencari info tersebut, akhirnya muncullah satu nama yang kemudian menjadi solusi bagi penulis untuk bisa membuat media ajar berbasis android.Â
SAGUSANOV, ya inilah solusinya...SAGUSANOV kepanjangan dari Satu Guru Satu Inovasi, sebuah gerakan yang bertujuan memberikan motivasi bagi guru untuk bisa menghasilkan inovasi berupa media ajar berbasis android melalui pelatihan. Gerakan ini di inisiasi oleh bapak Abdul Kholiq ( sering di panggil dengan nama Kholiq Sagusanov ), yang memberikan pelatihan daring melalui aplikasi telegram.Â
Harapannya agar guru-guru Indonesia mau dan mampu membuat media ajar berbasis android. Dalam pelatihan ini peserta akan dibimbing secara intensif, mulai dari mempersiapkan rancangan media ajar berbasis android, membuat script HTML, memasukkan teks-teks, gambar hingga suara. Bimbingan dilakukan secara daring dengan berbekal modul yang sangat aplikatif serta mudah dipahami oleh semua peserta.Â
Lalu, apa yang penulis dapatkan setelah mengikuti pelatihan ini ? Wah...banyak sekali, yang jelas pengetahuan serta pengalaman bisa membuat dan menghasilkan media ajar berbasis android yang nantinya bisa di upload ke play store. Keren khan...!! Untuk membuat media ajar berbasis android ini, menggunakan XDK Intel dan Bracket. Nah...di sini akan penulis paparkan proses pembuatan media ajar sejarah berbasis android yang telah penulis lakukan.
LANGKAH 1. MEMBUAT RANCANGAN MEDIA AJAR
Dalam kesempatan ini penulis mengangkat materi "Proklamasi Kemerdekaan Indonesia" kelas XI semester genap. Langkah awal adalah membuat rancangan media. Bahan ajar yang digunakan yaitu smartphone. Mengapa ? karena handphone memiliki keterbatasan pada ukuran layar yamg digunakan, untuk mensiasati kekurangan tersebut tampilan pada media mobile learning didesain sedemikian rupa untuk memanfaatkan space layar secara efisien. Adapun rancangan tampilan bahan ajar sejarah berbasis Android disajikan sebagai berikut :
LANGKAH 2. MEMBUAT Â TAMPILAN HALAMAN UTAMA
Halaman utama merupakan jendela bagi siswa yang akan memberikan gambaran tentang materi yang akan dipelajari. Berdasar pada rancangan media ajar yang telah dibuat, maka selanjutnya adalah membuat script html untuk halaman utama yang terdiri dari :
1. Judul Aplikasi
2. Menu sub bab yang terdiri dari 3 yaitu Masa Penjajahan Jepang, Akhir Penjajahan Jepang, dan Proses Proklamasi. Di masing-masing menu sub bab juga dilengkapi dengan soal latihan
3. Menu Soal Latihan
4. Menu Daftar Pustaka
5. Menu Profil
Berikut ini adalah  tampilan di halaman utama
LANGKAH 3. MEMBUAT TAMPILAN MENU SUB BAB
Setelah selesai membuat tampilan halaman utama, saatnya membuat sub bab materi yang terdiri dari :
1. Sub bab materi 1 : Masa Penjajahan Jepang beserta soal latihan
2. Sub bab materi 2 : Akhir Penjajahan Jepang beserta soal latihan
3. Sub bab materi 3 : Proses Proklamasi beserta soal latihan
Sama di langkah sebelumnya, maka kita perlu membuat script html dari masing-masing sub bab, sebagai berikut :
A. Sub Bab Materi 1. Masa Penjajahan JepangÂ
script html sub bab materi 1 dan tampilannya :


script html sub bab materi 2 dan tampilannya:



B. Sub Bab Materi 3 : Proses Proklamasi
script html sub bab materi 3 adalah sebagai berikut:

Script html untuk soal latihan sub bab 3 dan tampilannya
Soal latihan dibuat dalam bentuk TTS (Teka-teki sejarah) yang dibuat dengan software Eclipsecrossword selanjutnya disimpan dalam format html. Berikut adalah script html untuk soal latihan dalam bentuk TTS.
Dokumen pribadi

Script html yang dibuat dan hasilnya adalah sebagai berikut


LANGKAH 6. MEMBUAT TAMPILAN PROFIL
script html untuk profil dan hasilnya sebagai beirkut


Bagaimana pemanfaatannya ?

Bisa juga guru menjadikan media ajar ini sebagai referensi bagi siswa untuk menjawab pertanyaan. Yang penulis lakukan agar ada semacam "ikatan" antara media ajar yang telah dibuat dengan siswa adalah memberikan ulangan harian yang sumbernya dari media ajar sejarah berbasis android, sehingga mau tidak mau siswa akan memanfaatkan. Namun apapun caranya kesemuanya sebagai upaya untuk lebih menyukai belajar sejarah.Â
Semuanya sebagai bagian dari ikhtiar agar prestasi belajar siswa bisa meningkat. Semoga bisa menjadi salah satu kontribusi untuk meningkatkan pendidikan Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI