Demikianlah jika kita hanya membayar murah. Saya bertiga, dengan kedua anak saya, perjalanan dari Bojonegoro ke Malang hanya mengeluarkan ongkos Rp. 66.000,- sehingga masing-masing dari kami membayar Rp. 22.000,-.
"La tiketnya saja murah kok minta cepat", gerutu bungsuku saat menunggu lama di stasiun. Selain perjalanannya lambat setiap stasiun kereta akan berhenti masing-masing 10 menit - 16 menit, karena menghindari simpangan dengan kereta barang. Â
Berbanding terbalik jika kita naik kereta ekonomi, Bojonegoro -Malang dengan tiket masing-masing Rp.260.000 dengan jarak tempuh hanya 2 jam. Itulah perbandingannya. Ana Rega, Ana Rupa. Itulah peribahasanya.
"Jadi gak usah ngeluh, karena memang ini pilihan, mahal tapi nyaman atau murah tapi mau tirakat", ucapku pada nakdisku.
Saya sendiri merasakan bosan saat menunggu, bisa bayangkan 3 jam di tempat ruang tunggu saat mata mulai kantuk, pinggang pegel dan capek, penginnya rebahan sebentar, tapi Pak satpam selalu mengingatkan: "Maaf Bu, ruang ini tidak boleh untuk tidur",
Segera saya bangun dan berusaha terjaga dari kantuk, masuk Indomaret dekat Stasiun, dan kembali lagi, menunggu hingga ahirnya waktu keberangkatan kereta tiba. Tepat pukul 17.52 kereta berangkat. Seperti biasa setiap stasiun kereta akan berhenti. Dan setiap pemberhentian lumayan lama karena selalu bersimpangan dengan kereta barang, sehingga perjalanan menjadi lebih lambat.
Alhamdulillah tiba di Stasiun Malang Kota pukul 21.21 WIB. Perjalanan selama 9 jam yang melelahkan. Demikian pengalamanku naik kereta Api lokal jurusan Bojonegoro- Malang.
Bapak dan Ibu, jika perjalanan anda santai dan tidak ada kepentingan mendesak maka kereta api lokal bisa direkomendasikan, selain murah, perjalanan di gerbong kereta juga nyaman dan bersih. Namun sebaliknya jika mempunyai kepentingan mendesak dengan memperhitungkan durasi waktu maka tiket  kereta api kelas bisnis atau ekskutif bisa dipesan.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI