Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jika ASN Menjadi Pilihan, Maka Harus Patuh pada Aturan Pusat

19 November 2023   08:57 Diperbarui: 20 November 2023   21:55 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aparatur negeri sipil atau ASN. (KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

Ilustrasi saat ASN bekerja di kantor. Gambar diambil dari : Jatengprov.go.id
Ilustrasi saat ASN bekerja di kantor. Gambar diambil dari : Jatengprov.go.id

Bagaimana dengan gaji mereka, sudahkah sesuai harapan?

Ngomong soal gaji atau honor terkadang tabu, namun pada dasarnya saat bekerja tujuan utamanya mendapatkan upah. Apakah upah yang diterimanya sesuai ekspektasi? Semuanya tergantung bagi penerima.

Besaran gaji tentu sudah dipertimbangkan oleh pemerintah, bahkan saat akan mendaftarpun mereka sudah mencari informasi berapa gaji yang akan ia terima. Soal cukup dan tidak cukup tergantung kepada individu yang bersangkutan.

Siapa pun tentu berharap gaji besar supaya dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Di sisi lain para pemuka agama menganjurkan kita supaya pandai bersyukur dengan rezeki yang kita terima, berapa pun besaran gaji jika disyukuri maka akan bertambah berkah.

Besar kecilnya gaji yang diperoleh tidak menjamin seseorang hidup bahagia, kemudian berharap dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Namun, hendaklah kebutuhan seseorang disesuaikan dengan kemampuan yang ia miliki. Maka kebahagiaan hidup akan ia dapatkan.


Ekspektasi orang desa

Menjadi ASN tentu menjadi pilihan. Sebagai pengalaman orang ndeso para orangtua dulu saat menasihati anaknya, "Nduk sekolah sing mempeng (rajin) mbesuk ben dadi guru", atau "Nduk sekolah sing mempeng mbesuk ben dadi Bu Bidan", atau Le, sekolah sing mempeng mbesuk ben dadi tentara".

Kalimat-kalimat itu yang menjadi ekspektasi orang-orang ndeso termasuk orangtua saya, sehingga menjadi pegawai negeri merupakan sebuah kehormatan. Maklum karena sebagian besar mata pencaharian penduduk desa adalah petani sehingga saat anaknya menjadi PNS merupakah sebuah kebanggaan.

Ternyata pesan orangtua saya, menular pada saya sehingga saya pun memberikan nasihat yang sama, terhadap anak-anak saya. Jawaban yang sama, mungkin karena di lingkungan pedesaan menjadi ASN sebuah kebanggaan. Mungkin benar kata Nenek, "Menjadi PNS itu ibarat petani menanam padi tanpa hama."

Namun menjadi ASN juga perspektif, banyak juga yang menganggap menjadi PNS itu tidak enak, karena terikat aturan dan hal-hal yang bikin ruwet. Mungkin sebagian orang akan berpandangan lebih ke depan bahwa lebih nyaman berkarier di dunia usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun