Hari ini tanggl 3 November 2023 IGPT atau Ikatan Guru Penulis Tuban yang diketuai Ibu Sriyatni, M.Pd. menerima penganugerahan dari MURI atas prestasinya yang telah menyelenggarakan kegiatan spektakuler yaitu SEMBADA semarak penulisan dan  pembacaan legenda terbanyak di Kabupaten Tuban.
Kegiatan pembacaan legenda ini diikuti oleh 631 penulis yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tuban. Sebelumnya kegiatan ini difokuskan pada penulisan legenda yang berasal dari kecamatan. Setiap kecamatan  mengumpulkan  minimal 20 cerita legenda dari 20 penulis.
Tema legenda yang diusung oleh IGPT ini bertujuan untuk mengangkat kembali cerita yang ada di masing-masing daerah di Kabupaten Tuban. Cerita yang hanya dikisahkan secara turun temurun oleh masyarakat luas ini kemudian dituliskan oleh Bapak dan ibu penulis sehingga menjadi karya tulis yang siap diagendakan dalam buku antologi.
Puncak acara penganugerahan rekor Muri tersebut dipusatkan di lapangan Gelanggang Olahraga  Rangga Jaya Anoraga(GOR) Kabupten Tuban. Bersamaan dengan itu dibukanya Student Festifal Week 2023. Acara yang dihadiri Bupati Tuban Mas Halindra sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa penganugerahan rekor MURI kepada pemerintah kabupaten ini sebenarnya atas jerih payah Ibu ketua IGPT, Bu Sriyatni, M.Pd.
Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih seribu undangan terdiri dari kepala sekolah se-Kabupaten Tuban, Forkopimda(Forum koordinasi Pimpinan Daerah) kabupaten Tuban, jajaran kepala organisasi perangkat daerah, pimpinan BUMN/BUMD, kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, hadir pula bintang tamu Duta Baca Nasional Indonesia Gol A Gong.
Kegiatan sembada ini dimulai sejak September yang lalu, pertama-tama ketua IGPT, membentuk koordinator di masing-masing kecamatan untuk mengumpulkan 20 penulis dan menuliskan cerita legenda yang popular dari berbagai cerita masyarakat di daerah masing-masing.
Penulis yang terdiri dari komunitas dan guru berbagai jenjang, dari Taman Kanak-Kanak hingga  SMA ini  didominasi dari guru Sekolah Dasar berhasil menuliskan 631 cerita yang siap diterbitkan menjadi buku antologi di masing-masing kecamatan.
Harapannya buku ini menjadi buku bacaan yang bisa dinikmati oleh seluruh siswa di Kabupaten Tuban. Cerita legenda yang hanya dituturkan oleh orang-orang tempo dulu dari mulut ke mulut, saat ini telah menjadi sebuah karya tulis.
Tentu karya yang membanggakan ini pantas mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya oleh pemerintah Kabupaten Tuban dalam hal ini Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, S.E. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa cerita legenda yang ditulis Bapak dan Ibu guru bisa dinikmati oleh semua murid untuk mengenal lebih dekat kearifan lokal yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Tuban.
Kita tahu selama ini cerita tersebut hanya berdasarkan cerita dari mulut ke mulut dari kakek nenek kita, Â namun saat ini cerita tersebut sudah terkonsep menjadi buku yang sudah jelas sumber ceritanya, karena diramu dan diracik secara apik oleh guru-guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Penulis Tuban.
"Pemerintah Kabupaten Tuban hari ini mendapat anugerah dari MURI( Musium Rekor Dunia Indoinesia)adalah hasil kerja keras dari penggagas dan pegiat literasi Kabupaten Tuban yaitu Ibu Sriyatni, maka sebenarnya yang berhak mendapatkannya adalah beliau", kata Mas Lindra panggilan akrab Bupati Tuban tersebut disambut tepuk tangan dari hadirin dan tamu undangan.Â
Jika selama ini literasi hanya sebatas membaca saja kali ini Tuban sudah mengimplementasikan dengan menuliskan cerita legenda, bukan hanya konseptual namun sudah melalui proses kepenulisan yang hari ini telah dituliskan oleh 631 penulis.
Setelah Penerimaan penganugerahan MURI yang dipusatkan di GOR acara dilanjutkan dengan kegiatan Lokakarya yang berada di pendopo Kabupaten Tuban. Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini diisi oleh pemateri-pemateri yang luar biasa antara lain pegiat literasi Universitas Negeri Surabaya Dr. Much. Khoiri, M.Si., Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Amin Mulyanto, SE., dan yang tak kalah menariknya Duta Baca Nasioanal Indonesia Gol A Gong.
Lokakarya yang diikuti oleh ratusan penulis tersebut menjadi imun kepenulisan, termasuk di dalamnya materi  tanda baca yang harus dikuasai oleh penulis. Hal ini menjadi penting supaya pembelajaran yang bernuansa literasi dapat diterapkan oleh penulis sekaligus guru di Kabupaten Tuban.
Pemateri Duta Baca Gol A Gong Juga menyampaikan pengalamannya bahwa kesuksesan yang diraih saat ini  berawal dari masa kecilnya yang suka membaca. Kebiasaan baiknya itu dia kembangkan hingga dewasa. Membaca adalah jendela dunia, membaca juga membawanya mendapatkan banyak fasilitas dan penghargaan dari pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri.
Pada kesempatan ini Gol A Gong juga menyampaikan keinginannya bahwa Kota Tuban hendaklah menjadi kota literasi yang menumbuhkan banyak penulis yang berkompeten utamanya para guru yang hari ini hadir, sehingga muaranya menjadi contoh bagi murid-murid di sekolah.
Bapak dan Ibu, merupakan kebanggan bagi kita saat telah merampungkan karya tulis. Dan Alhamdulillah saat ini IGPT telah merampungkan buku antologi dari 20 kecamatan. Dari Kumpulan cerita legenda yang dihasilkan dari 631 penulis inilah kemudian diaplikasikan dengan Pembacaan legenda.  Hal  inilah yang kemudian mendapat anugerah Musium Rekor Dunia Indonesia(MURI).
Selamat untuk IGPT(Ikatan Guru Penulis Tuban) yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan SEMBADA, Semarak penulisan dan pembacaan legenda di Kabupaten Tuban.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
