Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keramatnya Bumi Tunggon di Dusun Trembul Kabupaten Tuban Jawa Timur

26 Agustus 2023   08:12 Diperbarui: 26 Agustus 2023   08:16 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi. Pekarangan Bumi Tunggon yang asri

Tunggon berada di lokasi Trembul tepatnya di RT 5 RW 1. Saya baru dua kali datang di tempat ini, pertama saat ada lomba ‘Aku Hatinya PKK’ yang dipusatkan di Tunggon, dan yang kedua saat mengambil gambar untuk keperluan penulisan ini.

Menarik sekali untuk kita tulis sebagai warisan budaya leluhur yang perlu kita lestarikan karena mengandung banyak cerita dan hikmah yang bisa kita petik dari cerita ini.

 

Mbah Modin Marwan juru kunci Bumi Tunggon. Dokpri
Mbah Modin Marwan juru kunci Bumi Tunggon. Dokpri

Sejarah Bumi Tunggon

Menurut Pak Modin Marwan, sebagai juru kunci Tunggon, beliau mengatakan bahwa dahulu di sini ada pelarian prajurit dari Kabupaten Blora, yang bersembunyi di sini. Prajurit tadi membawa seorang wanita cantik, kekasih hatinya.

Saat itu masih berbentuk hutan akhirnya keduanya babat alas sebagai tempat tinggal. Pada suatu hari, saat keduanya petan(mencari kutu di rambut) tiba-tiba perut si wanita cantik tadi bergerak-gerak. Prajurit yang Bernama Sumo tadi curiga, bahwa kekasih hatinya berselingkuh dan hamil dengan orang lain.

Namun anggapan itu ditolak mentah-mentah oleh si wanita. Bahkan selama ia tinggalkan saat peperangan dia tidak pernah berhubungan dengan siapapun. Namun prajurit Sumo tetap curiga dan cemburu, karena di lihatnya sendiri bahwa perut wanita itu bergerak-gerak, seperti gerakan bayi yang ada di kandungan sang Ibu.

Merasa tidak pernah melakukan apapun, maka si wanita tersebut bersumpah dan dipersilahkan membelah perutnya untuk mengetahui kebenarannya.

Setelah adu mulut keduanya menyepakati, bahwa wanita itu siap dibelah perutnya atau dibunuh untuk membuktikan kejujurannya. Sedang si Sumo dengan rasa cemburu dia melakukan apa yang diminta oleh kekasihnya.

Namun apa yang terjadi, saat perutnya dibelah oleh prajurit Sumo, ternyata tak ada bayi dalam perutnya. Namun hanya ada walang yang bersarang di kemben( pakaian wanita tempo dulu). Dan kabur dari tubuh sang wanita.

Nasi telah menjadi bubur, Si Sumo menyesal telah membunuh kekasihnya,  ternyata apa yang di sangkakan tidak benar. Si wanita kekasih hatinya tidak mengandung bayi, namun yang kelihatannya bergerak-gerak dari perutnya hanyalah belalang di balik kemben.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun