Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berikut 4 Keuntungan Naik Kereta Api Dibanding Moda Transportasi Lain

6 Oktober 2022   14:05 Diperbarui: 9 Oktober 2022   17:36 1470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah penumpang kereta api berada di Stasiun Gubeng Baru, Surabaya.| Dok PT KAI DAOP 8 SURABAYA via Kompas.com

Topik pilihan tentang perkeretaapian ini menarik untuk ditulis. Beberapa hari yang lalu baru saja saya menggunakan transportasi kereta api. Moda transportasi yang satu ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Hindia Belanda.

Tepatnya saat diberlakukannya tanam paksa sekitar tahun 1825-1830 oleh Jenderal Johannes van den Bosch. Tujuan pembangunan sistem perkerataapian ini sebenarnya untuk mengangkut hasil bumi dari Indonesia

Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan rute Samarang --Dalam Tanggung yang berjarak 26 km. Seiring dengan perkembangan zaman dan politik, kereta api bukan hanya untuk keperluan mengangkut hasil bumi namun juga untuk keperluan militer. (Wikipedia. Sejarah Perkerataapian di Indonesia)

Pada tulisan kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya saat naik kereta. Hingga saat ini baru dua kali saya naik kereta api. Pertama, sebelum pandemi Covid-19 di akhir tahun tahun 2018 bersama bungsu dan kakaknya yang indekos di Surabaya. Memang, niatnya untuk menkmati serunya naik kereta api, sekaligus menghilangkan rasa penasaran.

Sempat kaget ketika membeli tiket kelas ekonomi yang harganya sangat murah yaitu Rp6000,- . Uang segitu hanya dapat 6 buah tempe goreng. Namun, dengan bermodal Rp6000,- saya dan keluarga sudah bisa naik kereta api dari stasiun Bojonegoro hingga Stasiun Gubeng Surabaya. Jauh lebih murah dibanding naik bus dengan karcis Rp25.000,- selanjutnya naik angkot Rp15.000,- sehingga total perjalanan menghabiskan biaya Rp40.000,-

Selain kami bertiga ada satu tetangga Bu Hardi namanya juga ikut bersama kami. "Bu, Saya juga belum pernah naik kereta, jika diperkenankan ikut saya juga pengin naik kereta," katanya pas jagongan.

"La mangga besuk Hari Minggu kita bisa pergi bersama-sama," ajakku yang disambut gembira. Esok harinya saya menuju ke stasiun naik motor sedang Bu Hardi diantarkan suaminya dengan tujuan yang sama. 

Suasana penumpang saat naik kereta api. Gambar dari : Ayo Semarang-Ayo Indonesia.com
Suasana penumpang saat naik kereta api. Gambar dari : Ayo Semarang-Ayo Indonesia.com

Di dalam gerbong cukup nyaman, dulu banyak yang mengeluh katanya banyak pedagang keluar masuk gerbong dengan menjajakan makanan, sekarang tidak ada lagi. Mungkin sudah ada peraturan yang melarang berjualan di dalam gerbong kereta.

Walaupun kereta api ekonomi, namun fasilitas yang ada sudah cukup bagus. Disediakan stop kontak yang bisa dibuat untuk charger HP juga ada kantong plastik di samping tempat duduk. Mungkin kelas ekskutif jauh lebih bagus lagi ya he he...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun