Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Menjelang Tahun Baru?

1 Januari 2022   17:51 Diperbarui: 1 Januari 2022   18:00 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meniup trompet menjelang tahun baru. Sumber Calderanews.com

Tahun baru tinggal beberapa jam lagi dari sekarang, sejak kecil hingga saat ini, saya tidak pernah merayakan tahun baru, bagiku tak ada momen yang istimewa. Nyanyian teropet tak pernah kudengar apalagi jalan-jalan melihat bisingnya kendaraan yang lalu lalang di jalan protocol di keramaian kota.

Keadaan itu saya rasakan sampai sekarang hingga saya telah berkeluarga. Tahun baru seperti hari biasa layaknya tanggal merah  di hari minggu, padahal libur tahun baru ini bertepatan dengan libur semester satu.

Sebetulnya sejak tanggal 24 Desember 2021 yang lalu sekolah sudah libur, namun justru setumpuk pekerjaan menanti dan menunggu untuk segera diselesaikan. Yang pertama, harus menyelesaikan garapan E-rapot, yang harus dibagikan kepada peserta didik.

Yang kedua, mulai tanggal 27 sampai 30 Desember ada UAS untuk program pasca sarjana. Berikut ada pengusulan insentif guru ngaji di lembaga yang harus saya usulkan ke Pemerintah Kabupaten setempat. Semua harus segera di candak dan diselessaikan di ahir tahun ini.

Bahkan saat inipun anak-anak juga  tidak pernah menyebutkan tentang tahun baru, mungkin karena bagi keluarga kami tidak special jadi semua hari dianggapnya sama.


Mungkin di luar sana ada banyak orang yang merayakan tahun baru dengan mendatangi tempat-tempat hiburan, atau hanya sekedar jalan-jalan dengan anggota keluarga di alun-alun kota. Lagi-lagi saya belum pernah melakukan semua itu.

Mungkin karena terlahir dari keluarga yang kurang mampu, jadi tahun baru tidak ada bedanya, semasa remaja dulu tak ada hari yang special yang harus dirayakan layaknya teman-teman yang merayakan diluar sana. Tak ada terompet, tak ada bakar-bakar ikan seperti yang diceritakan teman-teman saat itu.

Bahkan di malam tahun baru ini,  saya masih menuntaskan menyusun angka-angka, karena rapot untuk dibagi tanggal 3 Januari nanti, sedangkan besuk tanggal 1 Januari 2022 bertepatan dengan tahun baru, ada acara khatmil qur'an, kebetulan ada tetangga yang boyong rumah dan meminta untuk khatmil qur'an di rumahnya.

Tahun baru kali ini saya memaknainya dengan tahun muhasabah atau tahun perhitungan, artinya tahun dimana kita menghitung amal-amal kita yang baik dan yang tidak baik, lebih banyak mana. Harapan kita tentu tahun 2022 ini lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya,

Moment tahun baru layak dirayakan dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat, sebaiknya begini cara menyambut tahun baru Masehi

Khatmil qurn menjelang tahun baru. Dokumen Pribadi
Khatmil qurn menjelang tahun baru. Dokumen Pribadi

Pertama, mengadakan muhasabah (introspeksi diri).

Sebagian besar  masyarakat menganggap tahun baru adalah tahun yang istimewa, tahun yang layak untuk dirayakan. Kita tahu sendiri sebelum pandemi melanda, tahun baru merupakan tahun yang ditunggu oleh kawula muda, pun juga keluarga.

Di kalangan  remaja banyak yang mengagendakan untuk berlibur ke tempat-tempat wisata, berlibur bersama-teman menikmati hiburan di panggung-panggung atau di lapangan, kalau di kampung saya, biasanya ada dangdut atau orkes di lapangan.

Sedangkan bagi yang sudah berkeluarga biasanya akan mengajak anggota keluarganya pergi ke pantai, untuk berpiknik, menikmati indahnya suasana pantai bersama anak-anak, membawa tikar dan bekal makanan untuk dihidangkan dan disantap bersama keluarga.

Namun seyogyanya di tahun baru ini kita bisa belajar muhasabah diri (menghitung-hitung)amal kita, seberapa banyak kebaikan yang kita amalkan dan seberapa banyak kehilafan yang kita lakukan.

Mampukah kebaikan itu menutupi kekurangan yang pernah kita lakoni, itulah sebaiknya yang kita lakukan, berinstropeksi diri  sebagai individu yang sudah dewasa, karena selalu berinteraksi dengan orang lain.

Kedua, Melakukan hal-hal yang positif.

Untuk menghilangkan penat karena dikejar oleh pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita, maka suatu waktu perlu juga refreshing untuk mencairkan suasana dari kebisingan rutinitas.

Maka suasana liburan adalah salah satu alternative untuk melakukan refreshing, namun pertanyaannya, Apakah harus pada tahun baru? Libur bukan hanya saat tahun baru biasanya kalau pekerja kantor sabtu minggu adalah hari di mana bisa rehat maka, pergunakanlah sebaik mungkin.

Justru saat tahun baru banyak jalanan macet, tempat hiburan dimana-mana digelar, justru tidak menjadikan suasana santai, jalanan macet  malah menjadikan pikiran penat.

Maka sebaiknya lakukan hal-hal yang bermanfaat di rumah, bisa berkebun dengan menanam bunga di halaman, masak-memasak dengan anggota keluarga atau tartil bersama keluarga.

Seperti pengalaman saya hari ini,  pagi hari hadir pada  undangan khatmil qur'an di tetangga yang lagi boyongan rumah. Dan sore harinya, nyekar ke makam almarhum suami.  Alhamdulillah tahun baru kali ini dapat menjadi lebih bermakna untuk mengais pahala.

Ketiga, berkomitmen pada diri sendiri.

Tahun baru juga bisa menjadi pijakan untuk membuat komitmen diri atas apa yang menjadi target kita selama satu tahun ke depan, misalnya, capaian dalam pekerjaan, keinginan untuk merenovasi rumah, ingin buka usaha, membuka layanan online atau hal-hal lain yang positif dan bermanfaat .

Bisa juga berkomitmen diri menata dan meningkatkan sikap spiritual kita, melatih diri menjadi penyabar, tidak gampang emosi, bersikap dewasa ketika ada masalah, atau melakukan tilawah setelah maghrib dan lain sebagainya yang dianggap mampu untuk melakukannya.

Kempat, membuat harapan baru.

Tahun baru, harus mempunyai harapan baru, menjadi pribadi yang selalu optimis, bahwa masa yang akan datang harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Jangan pesimis dalam bercita-cita.

Cita-cita  yang baik dengan niat yang tulus, mau berusaha dan selalu optimis,  Tuhan akan membuka jalan bagi orang-orang yang mau berihtiyar. Pepatah arab mengatakan : apabila telah benar kemauannya maka terbukalah jalannya.

Jika orang mau berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-cita dan keinginannya, maka akan terbuka jalan baginya, Tuhan akan mengubah nasib seseorang jika dia mau mengubah keadaannya dari dirinya sendiri.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"( Ar-Rad 11)

Bapak dan Ibu, selamat tahun baru 2022, semoga di tahun ini keberkahan sehat dan rezeki akan kita raih dalam hidup kita. salam sehat selalu, semoga bermanfaat.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun