Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

RBP Weekend Camp: ' Fashion Show' Bermodal Koran Bekas....

23 Mei 2013   11:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:09 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_244897" align="aligncenter" width="505" caption="Peragaan busana super funky....(dok WS)"][/caption]

Setelah survive dari dingin dan basah kuyup akibat hujan deras yang melanda area perkemahan di kawasan hutan wisata Gunung Pancar dengan perut kenyang hati senang seusai makan malam bersama di aula, para homeschoolers pun diarahkan kakak-kakak guru untuk menyelenggarakan peragaan busana alias fashion show. Layaknya sebuah ajang peragaan busana, tentu saja bakal ada perancang, peragawan/peragawati, dan koleksi baju-baju yang bakal ditampilkan di depan hadirin.

Para homeschoolers yang telah dibagi dalam 10 kelompok akan memilih salah seorang di antara anggota kelompok masing-masing untuk menjadi peragawan/peragawati dan selebihnya akan bertindak sebagai tim perancang yang membuatkan baju super duper istimewa baginya. Istimewa? Bangetttt, karena modalnya hanya gunting, selotip, dan ....kertas koran. Plus waktu pembuatan yang cuma 20 menitan (tambah dikit saat para perancang protes beramai-ramai ketika kakak guru memberi aba-aba deadline ^___^).

Dengung meriah percakapan bercampur tawa geli memenuhi udara aula yang hampir keseluruhan bangunannya terbuat dari kayu itu. Semua kelompok antusias mendandani habis-habisan model masing-masing. Rumbai-rumbai kertas nampaknya menjadi aksesoris favorit para perancang dadakan itu, dalam berbagai ukuran dan bentuk menghiasi ujung kaki sampai kepala para model. Mereka juga harus pandai-pandai meletakkan selotip pada bagian-bagian yang tepat agar busana tak jadi ‘bubar jalan’ saat peraganya melangkah. Sementara sepatu-sepatu kertas ala kurcaci negeri dongeng menjadi alas kaki yang digemari malam itu.

[caption id="attachment_244901" align="aligncenter" width="498" caption="Para model dengan semangat 45-nya...(dok WS)"]

1369283989592169669
1369283989592169669
[/caption] Akhirnya, the show begins, berbeda dengan saat games siang dimana Bernard mengkritik kakak guru yang menetapkan giliran tampil berdasarkan urutan kelompok,”Nggak demokratis,ah !!” Ujarnya tadi dan direspon dengan melakukan suit. Malam ini semua setuju tampil sesuai arahan kakak guru. Semua model diminta berbaris di hadapan para hadirin yang duduk lesehan lalu diiringi musik latar ala kadarnya, satu per satu mereka melenggang-lenggok dengan aneka gaya di atas catwalk beralas tikar plastik. Semua jurus andalan dikeluarkan untuk memperebutkan gelar juara. Gerak patah-patah ala robot, goyang heboh para pedangdut, kecentilan waria, ... pokoknya komplit-lah dan sukses memancing tawa riuh para penonton.Apalagi saat baju-baju koran yang dikenakan ‘berguguran’ meninggalkan tubuh pemakainya akibat selotip lepas .... (untung mereka pakai baju asli buat rangkap yaaa.. ^___*).

Usai peragaan busana koran yang begitu meriah, saatnya bersih-bersih berjamaah dan bedtime. Ternyata homeschooler guys bersikeras untuk balik ke tenda yang tadi kebanjiran untuk tidur, setelah perdebatan ringan akhirnya kakak-kakak guru mengijinkan juga. Sementara para cewek bobo manis di aula. Lewat tengah malam api unggun dinyalakan tapi cuma dipelototi doang dari kejauhan karena mereka yang masih setengah mengantuk langsung dipandu para kakak guru untuk melakukan jurit malam di kawasan hutan pinus yang lumayan gelap plus licin bekas tersiram hujan deras tadi sore. So kepeleset dan belepotan tanah mah jamak,kan? Hehe...namanya juga kemping!

13692845681106567853
13692845681106567853

Setelah tugas-tugas kelompok diselesaikan dan membersihkan diri, kakak guru mempersilahkan mereka untuk melanjutkan tidur. Esok paginya senam bareng, sarapan nasi uduk spesial, dan berendam di pemandian air panas yang tak seberapa jauh dari lokasi perkemahan menjadi penutup sebelum balik ke home sweet home. Sehat-bahagia selalu, bro n sist, sampai jumpa di Camp berikutnya, yaa....I can do it !

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun