Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karantina Haji, Pulau Narapidana, dan Makam Kartosoewiryo

27 Oktober 2014   13:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:35 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Onrust yang terletak di utara Teluk Jakarta seluas sekitar 12 hektar pernah dijadikan galangan kapal oleh VOC pada abad ke-17, berubah fungsi sebagai benteng pertahanan Belanda menghadapi invasi Banten-Inggris dan sempat hancur akibat serangan Inggris yang sempat mendudukinya selama beberapa tahun. Setelah pasukan Inggris hengkang, Belanda melakukan pembangunan kembali di pulau itu dengan membuat dok terapung untuk reparasi kapal-kapal laut sampai pelabuhan Tanjung Priok selesai dibangun.

[caption id="attachment_331306" align="aligncenter" width="623" caption="Menjelajah lewat laut (dok RBP)"][/caption]

Para homeschoolers jenjang SD-SMP dari Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening, yang pada Rabu (22/10) lalu mengadakan outing bahari menggunakan kapal laut ke Pulau Onrust, duduk lesehan berkelompok dibimbing kakak-kakak guru di beranda Museum Onrust menyimak semua informasi yang diberikan oleh pemandu setempat. Mereka pun banyak bertanya untuk mendapat jawaban pengisi lembar kerja yang merupakan semacam laporan singkat dari tempat-tempat yang dikunjungi.

Pulau yang cuma dihuni oleh delapan penduduk yang notabene pengelola kawasan wisata sejarah itu menyimpan catatan panjang dinamika pergerakan bangsa Indonesia, khususnya warga Batavia, dari mulai era kolonialisme Belanda sampai era para gubernur DKI Jakarta. Di awal abad 19 ada banyak perubahan terjadi di Pulau Onrust dari mulai didirikannya stasiun cuaca, difungsikan sebagai tempat karantina bagi para jemaah haji yang baru pulang dari Mekah sampai tahun 1933, dijadikan pulau tahanan bagi para pemberontak. Saat pendudukan Jepang tahun 1942, Pulau Onrust dijadikan kamp tahanan bagi para penjahat kelas berat.

[caption id="attachment_331307" align="aligncenter" width="623" caption="Menyimak info sejarah sambil lesehan (dok RBP)"]

1414365027250804594
1414365027250804594
[/caption]

Setelah cukup lama menyimak dan mencatat, akhirnya para homeschoolers yang sudah sedari tadi tak sabar untuk menjelajah pun diperbolehkan memasuki Museum Onrust. Mereka disuguhi berbagai maket panorama Pulau Onrust, aneka gerabah/tembikar dari masa ke masa, miniatur kapal laut, berbagai foto dengan cuplikan sejarah yang terjadi di pulau itu, dan pernak-pernik historis lainnya. Acara mencatat, menyimak, dan memotret untuk keperluan tugas sekolah pun berlangsung di sini. Usai mengamati koleksi museum, acara selanjutnya adalah menjelajah keliling pulau yang tak seberapa luas itu. Tajuk-tajuk pepohonan besar, banyak di antaranya sudah berusia puluhan tahun, yang menaungi jalur jelajah sepanjang pulau lumayan efektif menghadirkan kesejukan di hari yang sangat panas itu.

[caption id="attachment_331311" align="aligncenter" width="504" caption="Berbagai koleksi Museum Onrust (dok RBP)"]

14143656041942022271
14143656041942022271
[/caption]

Di seberang museum berdiri reruntuhan puing bekas rumah sakit di jaman Belanda, tak seberapa jauh dari sana para homeschoolers disuguhi puing-puing eks tempat karantina haji, tempat pemakaman warga Belanda yang kondisinya jauh lebih bagus ketimbang pemakaman warga pribumi yang dibiarkan tak terawat di sebelahnya. Di ujung pemakaman pribumi terletak sebuah gubuk tempat tiga buah makam terletak berdampingan di dalamnya dan salah satunya adalah makam Kartosoewiryo, pemimpin pemberontakan DI/TII yang dieksekusi oleh pemerintah pada tahun 1962.

[caption id="attachment_331312" align="aligncenter" width="623" caption="Jelajah makam-makam tua (dok RBP)"]

1414365798207173515
1414365798207173515
[/caption]

Sementara matahari yang kian garang menyengat membuat wajah-wajah para homeschoolers dan kakak-kakak guru semakin merah merona ditambah keringat yang kian heboh bercucuran memicu rasa lapar. Saatnya menyusuri kembali ke kapal motor ‘Putra Gangga’ yang akan membawa mereka memintasi gelombang Teluk Jakarta menuju Pulau Untung Jawa untuk makan siang dan melanjut menu outing berikutnya. Angin yang berhembus seiring pergerakan kapal mencecah ombak terasa sangat menyegarkan…(bersambung)

[caption id="attachment_331313" align="aligncenter" width="623" caption="Cagar budaya Pulau Onrust (dok RBP)"]

14143660061546452230
14143660061546452230
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun