Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

‘Dolanan’ Anak Tradisional Nan Ceria dan ‘Sporty’

14 Februari 2016   06:54 Diperbarui: 14 Februari 2016   08:29 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Serunya menjadi palang pintu ... (dok RBP)"][/caption]Sesekali bermain tanpa gadgets ternyata bisa mengasyikkan juga dan, mungkin, malah lebih sehat. Antusiasme para homeschooler jenjang SD-SMA Homeschooling Kak Seto (HSKS) mengikuti agenda rutin tahunan Permainan Tradisional yang diselenggarakan oleh pembimbing mereka dari Tim Guru PKBM ‘Tamansari Persada’ Jatibening terlihat begitu meletup-letup sepanjang pagi sampai siang Rabu (10/2) lalu. Ada empat macam dolanan alias permainan anak tradisional yang digelar tahun ini di lantai dua dan tiga Kampus Rumah Belajar Persada (RBP), Jatibening Baru, Bekasi; yaitu Permainan Gasing, Permainan Cutrik, Permainan Bentengan, dan Permainan Galasin.

Gasing dan Cutrik merupakan permainan yang sifatnya individual, sedangkan Bentengan dan Galasin harus dimainkan secara berkelompok. Gasing adalah sebuah mainan yang terbuat dari silinder bambu pendek berukuran segenggaman tangan dengan tusuk poros di tengahnya untuk mengikatkan tali sedemikian rupa yang setelah sampai nyaris ke ujung lalu ditarik-lepas dengan gerakan cepat hingga gasing pun berputar-putar memusing di lantai. Dua orang beradu ketangkasan dan pemenangnya adalah pemilik gasing yang mampu membuat silinder berporosnya berputar paling lama. Keseruan terletak pada metode mengikat tali dan cara melemparnya ke arena. Pokoknya dijamin seru tak kalah dari versi modern-nya yang disebut beyblade.

[caption caption="Putaran silinder bambu yang mengundang ceria ... (dok RBP)"]

[/caption]Sebuah sapu lidi juga bisa menghadirkan keceriaan saat digunakan sebagai alat permainan Cutrik. Sebatang lidi panjang dipotong jadi tiga bagian dan permainan ini butuh sekitar segenggam potongan lidi yang kemudian dibagi jadi dua tumpuk dan dipoles dengan dua warna berbeda. Cara memainkannya dengan melempar acak segenggam lidi dua warna itu sedemikian rupa ke tengah arena kecil lalu dua pemainnya akan bergantian mengambil lidi sesuai warna yang ditetapkan dan pemenangnya adalah dia yang mampu mengumpulkan lidi terbanyak. Keseruannya ada pada ketentuan, batangan lidi harus dijumput seteliti mungkin agar jangan sampai menyentuh batangan lidi yang lain, begitu tersentuh langsung gugur.

Jadi ‘palang pintu berlapis’ hidup yang tugasnya mencegah jangan sampai ada anggota dari kelompok lawan menerobos masuk sampai ke ujung zona yang dilindungi kelompok penjaga adalah menu dasar permainan Galasin. Pekik tegang dan tawa lepas terdengar saat para penjaga berkutat menyentuh para penerobos dalam alur langkah menyamping atau lurus di arena permainan. Berlari, jalan miring, menggelosor di lantai … semua dilakukan agar kelompok mereka memenangkan permainan. Begitu ada pemain yang mampu menerobos penjaga terakhir, permainan dinyatakan usai, dan posisi kelompok penjaga – kelompok penerobos kini ditukar untuk menentukan pemenang. Kelompok yang memimpin skor kemenangan adalah sang juara.

[caption caption="Batangan lidi ternyata bisa bikin asyik juga (dok RBP)"]

[/caption]Sementara Bentengan adalah adu cepat merebut benteng musuh dengan berbagai strategi tiap kelompok mencoba memancing lawan agar keluar dari area bentengnya untuk ditangkap lalu dijadikan sandera. Saling tantang, mengompori lawan, lalu kejar-kejaran seru mewarnai permainan yang butuh arena cukup luas itu. Pemenangnya adalah kelompok yang anggotanya mampu menyentuh benteng lawan duluan. Bayangkan pekik-sorak-tawa para pemainnya yang begitu serius ingin menjadi pemenang dan tambah ramai pula karena kawan-kawan mereka yang menonton di pinggir arena ikut berteriak menyemangati.

Keempat permainan tradisional itu memberlakukan sistem kompetisi berjenjang dari babak penyisihan sampai ke babak final untuk menentukan juaranya. Ada kategori pemenang untuk SD, SMP, dan SMA untuk setiap jenis permainan.

[caption caption="Semangat menyerbu benteng lawan (dok RBP)"]

[/caption]Tentu saja haus dan lapar datang menghinggapi para homeschooler usai berlaga namun mereka tak perlu repot-repot karena telah tersedia aneka jajanan yang dapat mereka nikmati dengan menukarkan kupon tanda keikut-sertaan lomba. Es mambo kacang hijau, bakwan udang sayur, dan otak-otak ikan yang dijamin terbuat dari bahan-bahan berkualitas baik dengan cara pembuatan yang higienis dapat mereka santap tanpa kuatir. Apalagi ada kasih sayang para ibu guru mereka yang telah ikhlas menyediakan energi dan waktu untuk mengolah sendiri semua hidangan itu terselip sebagai bumbu istimewa di dalamnya.

“Ketiga makanan itu adalah jenis jajanan yang populer di kalangan anak-anak sekolah.” Papar Ketua PKBM ‘Tamansari Persada’, Wina Yunitasari, SPd.,”Namun yang beredar di jalanan dikuatirkan mengandung bahan-bahan berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan mereka, maka para guru memutuskan untuk membuat sendiri semua jajanan itu hingga kesegaran bahan maupun kebersihannya terjamin.”

[caption caption="Totalitas edukasi untuk anak didik dan diri sendiri (dok RBP)"]

[/caption]Wina pun menambahkan bahwa pembuatan jajanan dan perlengkapan lomba secara mandiri oleh para guru juga merupakan bagian dari misi edukatif keberadaan PKBM ‘Tamansari Persada’ Jatibening yang salah satunya adalah memberikan pelatihan life skills bagi segenap Civitas yang berada dalam naungannya dan masyarakat di lingkungan tempat mereka berada dengan tujuan meningkatkan kemandirian dalam meningkatkan taraf kesejahteraan hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun