Pagi ini tanggal 23 Oktober 2019, tepat pukul 09.00, Presiden RI Terpilih 2019-2024 mengumumkan Kabinet barunya dengan gaya yang sangat santai alias Duduk Lesehan di teras Istana.
Cara mengumumkan Kabinet Baru ini terbilang unik karena dilakukan dengan cara Duduk Lesehan. Â Ada pesan kuat bahwa Jokowi ingin menunjukkan dirinya tidak memiliki beban dalam memilih para menterinya karena hal itu adalah Hak Prerogatif Presiden. Â Inilah sinyal yang terbaca dari cara mengumumkan Kabinet Kerjanya.
Sebagai orang yang suka mengamati para tokoh politik, saya malah berpikir Jokowi gagal menyampaikan "Pesan  Khusus itu". Meski gaya mengumumkan Kabinet memang santai tetapi dari sisi komposisi sangat terlihat jelas bahwa Hak Prerogatif Presiden yang dimilikinya hanya maksimal 50%. Mungkin malah kurang dari itu.
Dari Komposisi Kabinet bisa dikatakan lebih dari separuh adalah orang-orang yang merupakan pesanan dari pihak-pihak yang mendukung di Pilpres 2019 lalu. Sebagai rakyat biasa yang menginginkan Perubahan Besar dari Kepemimpinan Jokowi di periode kedua, ada beberapa hal yang cukup mengecewakan. Mungkin bagi orang lain tidak tapi kurang lebih dalam pengamatan saya ada 5 poin sebagai berikut :
1.Masih Ada "Geng" di Kabinet Baru.
2.Masih ada Menteri tidak berhasil yang dipakai.
3.Masih ada Menteri Sangat Penting yang diisi oleh orang Partai
4.Jatah Partai Pendukung/ Pihak Pendukung Masih Terlihat Nyata.
5.Ada Profesional yang menjadi Menteri tapi diragukan Keprofesionalitasannya.
Dengan 5 poin tersebut maka dapat diprediksikan akan terjadi potensi beberapa hal yaitu : Bongkar Pasang Kabinet, Perseteruan antara Menteri dan Visi Misi Presiden yang tidak akan mampu dijalankan Menterinya karena Menteri itu pilihan yang terpaksa.
Mari kita lihat susunan menteri yang sudah diumumkan pagi ini sesuai dengan berita di Detiknews.