Mohon tunggu...
Rully Bachtiar.M.Si
Rully Bachtiar.M.Si Mohon Tunggu... Guru - Guru. Penulis. Blogger.

Buku antologi: 1. My Inspiration 2. Edukasi di Era Pandemi 3. Wiyata Amarta 4. Goresan Tinta Sang Pelangi. Organisasi: 1. Ketua FPK PAC. Cibodas 2. Pengurus FKDMI Banten 3. Pengurus PGMNI Banten. 3. Kabiro Kota Tangerang www.selarasonline.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

8 Hal yang Mengurangi Pahala Puasa

5 April 2023   00:25 Diperbarui: 5 April 2023   04:31 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum kembali lagi di artikel ini tentang bulan Ramadhan.

Semoga puasanya tetap lancar ya.. nggak ada yang bolong. pembahasan kali ini saya akan membahas terkait 8 hal yang mengurangi pahala puasa di bulan Ramadan. Beserta penjelasannya agar kita tetap menjadi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Cekidot..

1. Berkata bohong

Nah.. pasti kita sebagai manusia pernah melakukan perkataan bohong baik itu bohong hitam ataupun bohong putih dalam ajaran agama Islam bohong tetaplah dosa. Dijelaskan dalam alquran tentang berkata bohong.

QS. An-Nahl Ayat 105


Yang artinya: "Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong"

 Ingatlah Allah selalu memperhatikan gerak-gerik kita. Bagaimanapun juga Allah maha melihat hamba-hambanya. 

Contoh: kita bilang ke orangtua sudah membaca Alquran padahal belum. Kita bilang sama orangtua sudah shalat Dhuha padahal tidak melaksanakan itu juga bohong. Dalam sebuah mahfuzod dikatakan 'Kulil Haqqo walaw Kana muran " katakanlah yang benar walaupun itu pahit. 

2. Membicarakan orang lain

Secara arti luas membicarakan orang lain atau pun menggosipkan seseorang itu pun dapat mengurangi pahala kita dalam berpuasa. Dalam agama Islam dikatakan ghibah.

 Orang yang berpuasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga tapi juga menahan lisan kita untuk tidak membicarakan orang lain. 

Dalam Alquran dijelaskan dalam Surah Al-Hujurat ayat 12 "bahwa menggunjing satu sama lain sama halnya dengan memakan daging bangkai dari saudaranya sendiri. Membicarakan seseorang merupakan perbuatan tercela dan tidak terpuji"

Membicarakan orang lain apalagi tentang keburukan seseorang yang belum tentu benar adanya itu dikatakan menjadi fitnah. Maka hati-hatilah bicara. Dalam peribahasa bahasa Indonesia "Diam itu emas, jika keluar perkataan itu adalah mutiara"

Sumber: www.bulanramadhan.com
Sumber: www.bulanramadhan.com

3. Berbicara kotor dan kasar

Tentu kita pernah berbicara kotor dan kasar terhadap orang lain hal itu tidaklah baik kita sebagai umat muslim yang bertakwa kepada Allah SWT. Dijelaskan dalam alquran Surah Al Qalam: 11 yang artinya "Mukmin atau muslim yang baik tidak akan berkata keji, kotor, melaknat, mencela, dan sebagainya yang buruk-buruk" 

Tidaklah berbicara kotor dan kasar apalagi terhadap keluarga karena itu akan menyakiti perasaan seseorang, 

Jika telah berbuat berkata kasar atau kotor terhadap orang lain hendaklah langsung meminta maaf secara tulus dan membaca istighfar sebanyak-banyaknya.

4. Bertengkar dengan orang lain 

Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com

 Dalam sebuah hadis dikatakan Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga." 

(HR Ath-Thabrani).

Lebih lanjut.

 Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad dan Bukhari).

Bagaimana jika masih marah terhadap orang lain. Langsung saja ambil air wudhu. Jika dalam wudhu masih marah. Hendaklah membaca Alquran. Jika masih juga hendaknya merebahkan tubuh sementara waktu. 

5. Iri melihat kebahagiaan orang lain 

Ini adalah penyakit hati iri melihat kebahagiaan orang lain. Apalagi orang itu kaya dalam segi materi. Sungguh sebenarnya kita adalah orang yang kaya, dalam diri kita   Allah masih memberikan kita nafas gratis mata kita sehat, badan kita sehat, keluarga yang bahagia itu juga sebenarnya sudah kaya.  

Dalam Surah an-nisa ayat 32 yang artinya "Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain."

Kata pepatah Bijak Jawa mengatakan "Urip iku mung sawang sinawang, mula aja mung nyawang sing kesawang "

Hidup itu hanya tentang memandang dan dipandang, jadi jangan hanya memandang dari apa yang terlihat.

6.  Berduaan dengan bukan muhrim

Bulan puasa adalah di mana kita menahan hawa nafsu, apalagi bagi orang yang sudah dewasa contohnya sudah mengetahui perihal haram dan halal. Berduaan dengan bukan muhrim.

Dalam sebuah hadist "Jangan sekali-kali seorang laki-laki menyendiri (khalwat) dengan perempuan kecuali ada mahramnya. Dan janganlah seorang perempuan bepergian kecuali bersama mahramnya" (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Tabrani, Baihaqi) 

Bagaimana cara menanggulanginya? Ingat selalu kepada Allah SWT.  Dengan cara membaca Alquran. Berzikir. Apalagi jika menyempatkan diri untuk i'tikaf di dalam masjid.

7. Melihat lawan jenis dengan syahwat 

Manusia yang melihat lawan jenis dengan syahwat adalah dosa. Bulan puasa adalah menahan segala hal seperti yang sudah dijelaskan di atas. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu." (HR. Ahmad)

Agar terhindar dari pada itu. Apalagi di dunia digital saat ini yang sangat tidak memungkiri itu terjadi. Hendaklah pergunakan Handphone untuk melihat hal-hal video yang informatif . Contoh: menonton sejarah kebudayaan Islam. Eksistensi Islam di dunia. Para tokoh ulama di dunia dan sebagainya. Agar tiap detik yang kita lewati tidak sia-sia.

8. Tidur sepanjang hari

Memang benar  dalam hadits "Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni" (HR Baihaqi). 

 Mbook ya... Jangan tidur sepanjang hari.. bangun sahur nggak salat subuh bangun-bangun dzuhur apalagi tidak melaksanakan salat tiba-tiba langsung buka puasa pada azan magrib berkumandang.

padahal hal itu tidak benar karena salah satu adab dalam menjalankan puasa adalah tidak terlalu banyak tidur pada siang hari.

Hadits 'tidurnya orang berpuasa adalah ibadah' ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. 

Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah" (Syekh Muhammad bin 'Umar an-Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66)

Dengan demikian, tidur pada saat berpuasa dapat disebut ibadah ketika memenuhi dua kriteria, yakni tidak dimaksudkan untuk bermalas-malasan dan tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.

Wallahu a'lam bissawab...

Semoga bermanfaat.

 

FKDMI Banten 

Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia

Ust. Rully Bachtiar 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun