Masih ingat dengan jargon "No pic = hoax", yang sudah jadi mantra wajib di internet. Maksudnya, kalau ingin membuktikan sesuatu tapi nggak ada fotonya, ya jangan langsung percaya, bisa jadi bohong.
Nah, sekarang kayaknya mantra itu sudah harus masuk museum. Kenapa? Karena Google dengan "Nano Banana" yang berbasis AI, bisa mengedit foto secara canggih dan mudah.
BACA: Nano Banana dari Google Membuat Edit Foto Semudah Mengobrol
Rasanya seperti punya tongkat sihir. Mau mengubah selfie biar lebih kinclong? Gampang! Mau ganti background foto seperti sedang di pantai Bali padahal aslinya lagi di gang sempit? Bisa!
Bahkan yang paling bikin saya merinding, alat ini bisa 'menyisipkan' orang lain ke dalam foto kita, dan yang paling keren, muka orangnya itu konsisten banget, nggak kelihatan kayak editan kasar. Semuanya cuma butuh hitungan detik!
Dulu waktu masih belum ada AI, waktu masih pakai Photoshop, butuh waktu berjam-jam cuma buat motong objek dengan rapi. Sekarang cuma tulis perintah, jadi!
LinkedIn "Influencer" dan Kisah Nyata yang Palsu
Yang lebih parah lagi, para "influencer" di LinkedIn, sudah mulai memanfaatkan alat ini. Mereka bikin postingan yang seolah-olah momen "nyata" atau "spontan," padahal aslinya palsu!
Misalnya, ada foto dia lagi ngobrol serius sama CEO perusahaan multinasional di sebuah konferensi, atau foto dia lagi presentasi di depan ratusan orang, padahal audiensnya itu hasil sisipan AI.
Tujuannya cuma satu: biar kelihatan keren, biar portofolio digitalnya makin meyakinkan. Kan lumayan, bisa naikin engagement, bisa dapat tawaran proyek, padahal fondasinya dibangun dari kebohongan visual.
Sekarang tiap melihat postingan seperti itu, saya langsung curiga, "Ini beneran atau cuma hasil editan si Pisang Sakti ini, ya?"