Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... A Man (XY) and a Mind Besides Itself

Bukan pakar, pemerhati, pengamat, apalagi figur publik. Tulisan saya lainnya ada di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Musik di Kafe Tidak Sesuai Selera, Mending Pakai Earphone atau Hening Sekalian

6 Agustus 2025   17:07 Diperbarui: 7 Agustus 2025   08:27 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi musik di kafe (freepik.com/author/freepik)

Kita semua punya selera masing-masing. Ada yang suka pedas, ada yang suka manis. Ada yang suka nonton film horor, ada yang enggak berani tidur sendirian setelah nonton.

Urusan selera musik juga sama. Saya pernah mengalami, lagi asyik nongkrong di kafe, eh tiba-tiba musik yang diputar bikin telinga gatal. Bukan karena musiknya jelek, tapi ya... enggak cocok aja sama selera pribadi.

Tentu saja saya enggak akan menyebutkan genre-genre apa yang saya maksud. Karena setiap genre itu punya penggemarnya sendiri, dan saya percaya, setiap karya musik diciptakan dengan dedikasi dan cinta. Saya sangat menghormati musisi yang menciptakan karya-karya tersebut.

Poinnya bukan soal 'musik ini buruk', melainkan 'musik ini enggak cocok buat saya'. Ini lebih tentang preferensi pribadi, bukan penilaian objektif terhadap kualitas musiknya.

Saya cuma bisa berharap lagu itu cepat selesai. Rasanya seperti ada gelombang frekuensi yang enggak nyambung antara telinga saya dengan musik itu. Itu bukan salah telinganya, bukan juga salah musiknya, tapi cuma beda frekuensi.

Mencari Kedamaian di Tengah Keriuhan

Mungkin kamu tahu rasanya, lagi pengen santai, pengen baca buku atau sekadar bengong, tapi musik yang diputar terlalu 'berat' atau terlalu 'ramai' buat mood saat itu.

Akhirnya opsi paling jitu ya pasang earphone. Enggak cuma buat mendengarkan lagu favorit, tapi juga sebagai tameng. Semacam perisai yang melindungi saya dari suara-suara yang tidak saya inginkan. Rasanya kayak punya dunia sendiri yang bisa saya kontrol.

Pernah suatu kali, saya lagi makan siang sendirian di sebuah tempat. Suasananya sebetulnya enak banget, interiornya keren, makanannya juga lezat. Tapi musiknya... aduh, bikin pusing. Lagu-lagu yang diputar bukanlah musik yang saya dengar sehari-hari. 

Akhirnya, saya keluarkan earphone dan memutar playlist yang isinya lagu-lagu yang saya suka. Rasanya seperti pindah ke dimensi lain, dari yang tadinya penuh energi jadi tenang dan damai.

Ini bukan berarti saya anti-sosial atau enggak mau berbagi ruang. Saya cuma mencoba untuk menjaga mood saya sendiri. Saat itu, yang saya butuhkan adalah ketenangan, dan kalau lingkungan enggak bisa menyediakannya, ya saya harus menciptakan ketenangan itu sendiri.

Keheningan yang Berharga

Selain memasang earphone, opsi lain yang enggak kalah menarik adalah membiarkan semuanya hening. Ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Siapa sih yang betah di kafe tanpa musik?

Tapi keheningan itu punya keajaiban tersendiri. Keheningan memaksa saya untuk lebih peka terhadap hal-hal lain di sekitar. Suara garpu yang beradu dengan piring, percakapan orang di meja sebelah yang samar-samar, bahkan suara hujan yang jatuh di luar.

Di zaman serba ramai ini, keheningan adalah barang mewah. Kita selalu dikelilingi oleh suara, entah itu musik, notifikasi dari ponsel, atau suara kendaraan.

Bisa menikmati momen hening di ruang publik itu rasanya seperti menemukan harta karun. Momen ini juga memberi kesempatan buat saya untuk lebih fokus dengan diri sendiri. Merenungkan sesuatu, atau cuma sekadar merasakan kehadiran saya di sana, tanpa gangguan apa pun.

Ini mungkin aneh ya, tapi saya pernah berharap ada opsi "tanpa musik" sewaktu masuk ke kafe. Jika ada opsi "ruang smoking atau non-smoking", kenapa nggak ada opsi "dengan musik atau tanpa musik"? Atau mungkin meja yang disediakan khusus untuk pengunjung yang ingin hening. Biar adil.

Temukan Kenyamananmu Sendiri

Pada akhirnya, ini semua cuma tentang bagaimana kita menemukan kenyamanan. Entah itu dengan memasang earphone dan memutar lagu-lagu yang kita suka, atau dengan menikmati keheningan yang jarang kita dapatkan. Yang paling penting, kita bisa menikmati waktu kita di tempat itu.

Lain kali kalau kamu lihat ada orang yang lagi makan sendirian sambil pasang earphone, mungkin dia bukan anti-sosial, tapi cuma lagi menyelamatkan mood-nya dari gelombang frekuensi yang enggak nyambung. Atau mungkin, dia sedang menghargai keheningan di tengah keriuhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun