Egg Rolls vs Telur Gulung: Beda Dunia, Sama Nagihnya

Makanan ini namanya sama tapi bedanya jauh banget. Ya, saya lagi ngomongin egg rolls atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi telur gulung.

Duel Klasik: Egg Rolls vs. Telur Gulung

Kalau dengar kata "egg rolls", di kepala kamu mungkin langsung terbayang renyahnya biskuit gulung yang biasa nongkrong di meja saat hari raya.

Nah, itu adalah biskuit egg rolls. Biasanya dijual dalam paket kalengan atau kotak dengan merek Monde atau yang sejenis. Bentuknya seperti kue semprong, warnanya cokelat keemasan, dan rasanya manis gurih bikin nagih. Biasanya jadi teman ngopi atau ngeteh sore, atau bahkan jadi camilan wajib pas lagi kumpul keluarga.

Tapi begitu kamu melipir ke depan SD atau pinggir jalan, ada lagi "egg rolls" yang wujudnya beda 180 derajat. Kita lebih akrab menyebutnya telur gulung.

Ini bukan biskuit, melainkan olahan telur yang dicampur terigu, lalu digoreng terus digulung pake tusuk sate. Aromanya wangi banget, apalagi kalau baru diangkat dari minyak panas. Ada yang polos, ada yang dikasih bumbu tabur atau saus. Sensasinya beda, kan?

Egg Rolls: Si Elegan yang Selalu Ada

Egg rolls buatan pabrik kayak Monde ini punya kelasnya sendiri. Dari segi kemasan aja sudah kelihatan rapi dan higienis. Rasanya konsisten, selalu sama enaknya.

Teksturnya renyah tapi tidak gampang hancur. Tiap gigitan menawarkan perpaduan manis dari adonan biskuit dan sedikit rasa gurih mentega.

Saya tahu ada seseorang yang doyan banget egg rolls ini. Setengah kaleng bisa dihabiskan sendirian, katanya. Iya kan, ngaku?

Keunggulan egg rolls macam ini jelas ada di kepraktisan dan daya tahannya. Bisa disimpan lama, nggak ribet menyiapkannya, dan selalu siap sedia kapanpun kamu butuh teman ngemil. Rasanya nggak pernah bohong, selalu memberikan kepuasan yang sama.

Ini lho, yang bikin egg rolls pabrikan tetap eksis di tengah gempuran camilan modern. Seperti teman lama yang selalu setia dan bisa diandalkan.

Telur Gulung: Si Street Food yang Ngangenin