Konsepnya begini: ada makhluk tak kasat mata yang bertugas "meludahi" makanan yang disajikan agar terasa lebih enak di benak orang yang makan. Bila makanan di bawa pulang, maka si makhluk ini tidak bisa melakukan tugasnya lagi.
Lalu apakah ini cuma mitos? Entahlah. Menurut orang-orang yang mengklaim punya indera keenam, katanya mereka sering melihat makhluk-makhluk seperti ini di tempat makan yang konon menggunakan penglaris.
Berhubung indera saya cuma lima, saya lebih suka memilih penjelasan secara ilmiahnya saja. Percaya atau tidaknya soal beginian, itu terserah kamu.
Solusi Anti Kecewa
Kalau mi ayam memang lebih nikmat disantap langsung di tempat, apa dong solusinya kalau kamu pengen makan di rumah? Ini beberapa tips yang bisa dicoba:
1. Pisahkan Kuah dari Mi: Kebanyakan warung sudah paham soal ini, tapi pastikan kamu minta kuahnya dipisah kalau mereka lupa. Dengan cara ini, mi nggak akan jadi terlalu lembek.
2. Bawa Wadah Sendiri: Selain lebih ramah lingkungan, wadah stainless steel atau kaca bisa menjaga suhu makanan tanpa membuatnya terlalu lembek atau tercampur rasa aneh.
3. Dipanaskan Kembali dengan Benar: Kalau mi ayam sudah dingin di rumah, jangan cuma di-microwave. Panaskan kuahnya secara terpisah, tuang ke mi pelan-pelan, dan aduk dengan hati-hati.
4. Santap di Tempat: Ini cara paling simpel dan efektif. Makan di tempat memastikan kamu dapat rasa terbaik yang dimaksudkan oleh penjualnya.
Nikmati Saja di Tempat
Mi ayam itu rasanya bisa berubah tergantung bagaimana dan kapan kamu menikmatinya. Secara ilmiah, uap panas dan cara bungkus yang salah memang musuh utama.
Jadi lain kali kalau kamu beli mi ayam, pikir dua kali sebelum memutuskan untuk dibungkus. Kalau rasanya beda lagi, ya mungkin ini tanda bahwa mi ayam itu memang dirancang untuk dinikmati fresh, di tempat, dengan suasana warung yang khas. Selamat berburu mi ayam terbaik!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI