Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menggelar MotoGP Bisa, Taylor Swift Kenapa Tidak Bisa?

9 Maret 2024   10:28 Diperbarui: 9 Maret 2024   10:31 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/cardigansfolklore

Apakah Indonesia bisa belajar dari Singapura untuk mendatangkan artis-artis top dunia? Jawaban singkatnya, tidak ada. Kenapa? Karena pada akhirnya, semuanya hanya soal uang. Siapa yang berani membayar lebih tinggi, dialah yang akan menang.

Tentu saja, kita semua ingin melihat konser dari artis top dunia di Indonesia. Siapa sih yang tidak ingin melihat idola mereka tampil di depan mata? Tapi, apakah kita perlu belajar dari Singapura untuk bisa melakukannya? Mari kita bahas lebih lanjut!

Uang, Uang, dan Uang

Tidak bisa dipungkiri bahwa industri hiburan, terutama dalam hal mendatangkan artis top dunia, selain demand yang tinggi, juga sangat dipengaruhi oleh jumlah bayarannya. Singapura memang terkenal dengan kemampuannya untuk mendatangkan banyak artis internasional, tetapi bukan berarti mereka memiliki rahasia khusus yang bisa diajarkan kepada Indonesia.

Bayangkan saja, seorang artis top dunia pasti memiliki jadwal yang padat dan permintaan yang tinggi. Mereka tidak akan datang ke suatu negara hanya karena alasan sentimental, rasa persahabatan, atau rasa kasihan karena belum pernah mendatangi. Mereka akan datang karena tawaran yang menggiurkan, dan itulah yang membuat Singapura bisa mendatangkan mereka.

Kabarnya pemerintah Singapura mengeluarkan ratusan juta dolar untuk mendatangkan Taylor Swift. Tentu jumlah itu di luar jangkauan kemampuan finansial pemerintah maupun promotor swasta di Indonesia.

Maka sudah sepatutnya, jika soal mendatangkan bintang papan atas, Singapura berada di kasta atas karena mampu mengalahkan penawaran negara lain dalam perang menulis cek termahal.

Cuma pertanyaan selanjutnya adalah apakah etis dan tepat jika Indonesia yang masih memiliki jutaan masalah prioritas terkait pangan, pengentasan kemiskinan, pendidikan, hingga infrastruktur, mengalokasikan anggaran yang begitu besar hanya untuk mendatangkan seorang penyanyi? Masalah-masalah yang sepertinya hampir tidak pernah kita dengar dari Singapura.

MotoGP kok bisa?

Argumen yang mungkin muncul merespon pertanyaan tadi adalah, jika Indonesia bisa menggelar ajang MotoGP selama beberapa tahun, kenapa tidak bisa mendatangkan seorang Taylor Swift?

Keduanya memiliki daya pikat tersendiri sebagai ajang hiburan. Hanya saja, perlu disadari bahwa mendatangkan gelaran balap motor skala dunia seperti MotoGP dan menggelar konser bintang musik top merupakan dua hal yang tak bisa disamakan begitu saja.

MotoGP tidak hanya sekadar balapan, tetapi sebuah kompetisi olah raga bergengsi yang menyedot animo penonton di seluruh dunia. Saat balapan berlangsung, semua orang bisa menontonnya secara live dan gratis lewat TV.

Gelaran ini memberikan manfaat ekonomi langsung dari sektor pariwisata, transportasi, perhotelan, hak siar, konsumsi selama penyelenggaraan hingga ajang pembibitan pembalap muda. Belum lagi nilai investasi positif dari pembangunan infrastruktur sirkuit balap bertaraf internasional yang bisa dipakai untuk ajang balap lainnya.

Di sisi lain, konser Taylor Swift atau bintang lain hanya akan memberi keuntungan sesaat bagi promotor dan segelintir industri terkait. Saat konser, hanya yang punya tiket saja yang bisa melihat penampilannya. Tidak meninggalkan dampak ekonomi berarti bagi kemajuan Indonesia dalam jangka panjang.

Kecuali jika bintang itu berkontribusi mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia ke mancanegara. Seperti para pebalap MotoGP yang kerap mempromosikan keindahan dan budaya unik di Indonesia saat ada balapan di Mandalika.

Kendati demikian, bukan berarti Indonesia tidak tertarik mendatangkan artis dunia. Sudah banyak kan musisi dunia yang mampir ke sini untuk konser? Bahkan jika dipikir-pikir, Singapura belum pernah mengadakan konser sebesar dan semegah Hammersonic di Indonesia. Dimana ada beberapa musisi terkenal dunia manggung dalam satu ajang festival selama beberapa hari.

Hanya saja, pemerintah Indonesia tak perlu memberikan dana khusus miliaran rupiah demi mengundang seorang artis/band untuk tampil di sini. Pemerintah bisa membantu gelarannya dengan mempermudah perizinan konser, kelancaran logistik, venue berkualitas, serta menjamin keamanan dan kenyamanan sang artis saat manggung di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun