Fisik dan Intensitas: Lebih Ramah Tubuh
Main tenis butuh stamina dan teknik tinggi. Bola bisa melesat lebih dari 100 km/jam, dan satu pertandingan bisa menguras energi total. Sebaliknya, padel lebih ringan, dengan bola yang punya tekanan lebih rendah dan ruang permainan yang terbatas.
Hasilnya? Padel tetap bikin berkeringat, tapi tidak terlalu mengintimidasi. Cocok untuk yang ingin sehat tanpa sengsara.
Format Main: Selalu Ganda, Selalu Seru
Padel selalu dimainkan berpasangan. Artinya, tidak ada "kesepian di lapangan". Ini menciptakan rasa kebersamaan dan membuat padel terasa seperti "game bareng teman" daripada pertandingan serius.
Bagi anak muda, ini menjadi nilai tambah besar. Main padel = olahraga + hangout.
Estetika & Gaya Hidup: Instagrammable dan Urban
Lapangan padel yang didesain modern---dengan dinding kaca, lampu terang, dan branding yang stylish---menjadi latar foto yang sempurna. Tak heran banyak influencer, selebgram, dan content creator yang mendadak rajin main padel.
Bukan hanya soal keringat, padel jadi bagian dari urban lifestyle yang keren dan kasual. Main padel bisa jadi olahraga, bisa juga jadi konten.
Bonus: Komunitas Tumbuh, Tren Kuat
Di Jakarta, Bali, hingga Surabaya, lapangan padel bermunculan. Komunitasnya aktif di media sosial, bikin turnamen, dan gathering. Biaya sewa lapangan relatif terjangkau jika patungan berempat, dan tak perlu banyak perlengkapan mahal.