Coba kita refleksikan sekiranya kita berada dalam posisi Rasul, disiksa, dihina, dicaci maki, disoraki, difitnah, bahkan disumpahin sebagai sesat. Siksaan badan dan terlebih-lebih hati yang terluka sangat dalam. Kemudian ada seseorang yang sangat kuat menawarkan jasa untuk membuat perhitungan dengan kaum zhalim tersebut. Mungkin kita akan langsung menerima tawaran tersebut. Namun tidak demikian dengan Rasulullah !
Pandangan beliau senantiasa tertuju kepada masa depan. Itulah pemimpin visioner. Melihat asas kemanfaatan ke masa depan didasarkan atas rasa kasih sayang yang sangat besar kepada kaum dan bangsa. Kepada kemanusiaan. Muhammad  berharap dari kota Thaif suatu masa kelak akan lahir generasi Ilahiyah, generasi yang akan membela perjalanan menuju masa hadapan kelak. Seandainya kota Thaif dihancurleburkan - sebagaimana negeri kaum Luth - tentu harapan doa tersebut taklah akan bisa jadi kenyataan.
Ada kisah lain pada masa awal dakwah beliau di ibukota Makkah, tentang dua orang pejabat tinggi pemimpin koalisi Quraisy. Umar bin Khattab dan Abul Hakam bin Hisyam alias Abu Jahal, yang sedang naik daun dengan kekuasaannya. Keduanya begitu benci terhadap Muhammad dan pengikutnya. Keduanya punya karakteristik yang hampir mirip, yaitu kharisma yang besar dan kedudukan politik dan militer yang sangat kuat, bahkan ditakuti oleh banyak orang. Kabarnya, yang takut kepada Umar saat itu tak hanya manusia saja. Syetan juga akan lari menepi manakala Umar berjalan ke arahnya.
Melihat potensi tersebut Rasulullah SAW mendoakan agar minimal salah satu dari mereka menjadi pengikut. Do'a Rasulullah terkabul. Sejarah kemudian - bahkan sampai saat ini, mencatat nama Umar dengan goresan tinta emas peradaban. Karena itu marilah kita membangun peradaban dengan semangat Tuhan ketika mengatakan : "Siapkanlah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari (kekuatan) kuda-kuda yang ditambat untuk berjuang, yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh , musuhmu dan orang selain mereka yang tidak mengetahui sedang Allah mengetahui. Apa saja yang kamu programkan pada jalanNya, niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan tidak akan dianiayakan". ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI