Mohon tunggu...
Ana Rukhul Hanifah
Ana Rukhul Hanifah Mohon Tunggu... -

diamku bukan karena ku tak mampu, tapi.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Curiosity Mampu Geserkan Teori

21 Oktober 2011   01:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tiap-tiap teori memiliki kelebihan dan kekurangan, kekurangan yang dimiliki oleh suatu teori menyebabkan terjadinya pembaharuan atau modifikasi yang arahnya lebih baik atau bersifat progress, karena walau bagaimanapun teori yang paling mendekati sempurna sangat diperlukan sebagai landasan terbentuknya ilmu pengetahuan, perbaikan dan modifikasitersebut sampai akhirnya menimbulkan pergeseran teori.

Walaupun pada kenyataannya tidak bisa hanya mengacu pada teori tertentu saja, tapi juga memadu padankan dari berbagai teori yang relevan, diambil sisi lebihnya dan menutup kekurangan yang ada peda suatu teori dengan teori lain, yang memiliki lingkup garapan yang sejenis. Jika kita amati, maka kita akan mengetahui bahwa pergeseran teori memiliki tujuan untuk menyempurnakan teori yang sebelumnya, dengan mencari solusi lain dan memecahkan masalah yang belum ditemukan titik terangnya pada teori-teori sebelumnya.

Selain karena adanya kekurangan dan kelebihan dalam suatu teori, pergeseran teori juga dilatarbelakangi adanya sikap ilmiah pada diri peneliti untuk mengkritisi teori yang ada, meneliti fakta, dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Hal tersebut juga didukung dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung terwujudnya penelitian yang lebih mutakhir.

Dalam teori-teori pembelajaran didapati adanya pergeseran-pergeseran teori yaitu dari teori koneksionisme ke kognitifisme, dari teori kognitifisme bergeser menjadi teori kontruktifisme dan pada akhirnya dari teori kontruktifisme tersebut untuk sementara diakhiri dengan teori humanisme.

Dengan teori awal konneksionisme yang menyoroti pada aspek behaviour atau perilaku belajar, atau teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur,diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan yang ditimbulkan atau yang dimunculkan, mampu bergeser hingga munculnya teori humanisme yang dalam gagasannya, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, secara optimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun