Di aspek materi disediakan berdasarkan kebutuhan dan tingkat kemampuan yang dimiliki peserta didik. Jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya kurikulum 2013 memiliki keunggulan terutama dalam proses pendekatan pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi hasil dan proses pembelajaran.Â
Akan tetapi dilapangan masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran Kurikulum 2013,ini terjadi karena guru masih sulit meninggalkan kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran yang monoton tidak kreatif dan inovatif.Â
Ada beberapa kendala yang diketemukan dalam pelaksanaan kurikulum 21013, berdasarkan hasil observasi di lapangan adalah sebagai berikut, terkait dengan buku pembelajaran berbasis kurikulum 2013 belum sampai di sekolah, kemampuan dalam mengusai pendekatan pembelajaran masih kurang termasuk pelaksanaan evaluasi, terutama dalam penilaian fortofolio, sikap dan keterampilan. Salah satu teknik pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah Tematik. Konsep pembelajaran tematik selain diterapkan pada jenjang SD, juga dapat diimplementasikan pada jenjang SMP.
Konsep ini membantu siswa untuk memahami dan menguasai serta mempraktekan salah satu disiplin ilmu secara mendalam.
Pembahasan satu tema akan dikaji dari berbagai disipilin ilmu serta dihubungkan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Pada proses
pelaksanaannnya pembelajaran tematik pada jenjang SMP dapat menggunakan metode tanya jawab, diskusi dan metode pendekatan saintivic.Â
Melalui tanya jawab, peserta didik di ingatkan kembali misalnya mengenai titik koordinat (materi sebelumnya). Guru bertanya dapatkah kalian memberi contoh mengenai titik dan koordinat yang sering kalian jumpai di lingkungan sekitar. Dari
pertanyaan tersebut akan merangsang peserta didik untuk berfikir dan mengungkapkan pandapat atau ide-idenya.Â
Setelah peserta didik mengungkapkan pendapatnya, guru menyimpulkan dan menyampaikan tujuannya dalam penyampaian materinya. Aspek evaluasi Pembelajaran pada jenjang SMP meliputi tiga ranah, yaitu : Afektif, Kognitif dan Psikomotor. Evaluasi dilakukan dengan penilaian yang terdiri dari penilaian sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
Di bawah ini uraian tentang contoh proses evaluasi yaitu :Â
(a) aspek pengetahuan, Guru menerapkan sisitem ulangan yang terdiri dari soal-soal dari materi yang sudah di berikan,
(b) aspek sikap, Guru menilai sikap anak didik dari observasi dan penilaian diri. Seperti semangat dalam mengikuti pembelajaran,
Serius dalam mengikuti pembelajaran suka bertanya dalam proses pembelajaran, berani persentasi di depan kelas, tidak bergantung
diri pada orang lain dalam menyelesaikan masalah pelajaran (mencontek),
(c) Proses evaluasi dari aspek keterampilan, Guru mengunakan teknik penilaian projek. Dengan pemberian tugas seperti menggambar titik koordinat. Dari menggambar guru dapat menilai sejauh mana kreatifitas peserta didik dalam mencari dan memecahkan masalah yang di hadapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H