Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Memori Paling Melekat Markis Kido, Indonesia Kantongi Medali Emas Olimpiade Beijing 2008

16 Juni 2021   09:04 Diperbarui: 16 Juni 2021   21:05 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan bersejarah Hendra/Kido mengantongi medali emas Olimpiade Beijing 2008 (indosport.com)


Markis Kido. Bagi Anda dan bagi saya khususnya mempunyai kenangan tersendiri.

Berpasangan dengan Hendra Setiawan, Markis Kido merupakan salah satu kebanggaan saya.

Pada saat pagelaran Olimpiade Beijing 2008, saya mengikuti satu persatu laga-laga yang dimainkan oleh Hendra/Kido, mulai dari babak pertama, dan ingin sampai tuntas, menonton aksi Hendra/Kido ketika mereka berhasil menembus partai final.

Namun sangat disayangkan, beberapa jam sebelum partai puncak, yang mana Hendra/Kido bertarung dengan pasangan tuan rumah Cai Yun/Fu Haifeng, untuk sesuatu keperluan yang mendesak, saya harus keluar kota karena ada urusan keluarga.

Sangat disesalkan, saya jadinya tidak dapat menyaksikan partai yang justru paling krusial, final. Dan bahkan Indonesia mengantongi medali emas, karena Hendra/Kido menang atas Cai Yun/Haifeng, dengan skor 12-21, 21-11, dan 21-16.

Saya hanya kebagian menyaksikan replay rekaman partai yang bersejarah itu.

Pada kedudukan game poin 20-16 di gim penentuan (ke 3), sebuah bola pengembalian dari salah satu ganda Cina itu dibiarkan saja oleh Hendra atau Kido, karena memang keluar!

Hendra dan Kido, dan seluruh ofisial yang ada di lapangan, dan seluruh masyarakat Indonesia yang menyaksikan laga itu bersorak gembira.

Itu adalah salah satu kenangan yang saya alami, sangat disesalkan tidak menyaksikan siaran langsung nya.

"Saya sempat bertemu, kami biasa bertanding setiap Senin," kata legenda bulutangkis Indonesia Candra Wijaya.

Candra Wijaya yang juara pemain ganda putra ini mengatakan melihat sendiri kita Kido jatuh ke depan ketika skor 15-8. Saat itu kakak dari dari Bona Septano yang juga pebulutangkis itu sedang main olahraga tepak bulu itu di GOR Petrolin, Tangerang, Banten, pada Senin (14/6/2021) malam WIB.

Baru main setengah gim, tiba-tiba Markis Kido jatuh tertelungkup ke depan.

"Dia mulai tidak sadar ketika jatuh itu," kata Candra Wijaya.

Markis Kido langsung dilarikan ke Rumah Sakit Omni Alam Sutera. Namun tidak jelas, apakah kematian Kido dalam usianya yang ke 36 tahun meninggal pada saat dibawa ke RS, atau ketika masih di GOR.

Selamat jalan Pahlawan Bangsa. Namamu akan selalu dikenang bangsa, dan orang-orang yang mencintaimu.

Selain dikenal berpasangan dengan Hendra Setiawan, Markis Kido yang kelahiran Jakarta, 11 Juni 2021 itu sempat juga berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon. Mulai berpasangan dengan Gideon pada tahun 2013, mereka menjuarai setidaknya dua turnamen, yaitu Perancis Terbuka 2013 dan Indonesia Masters 2014.

"Rip Kido...." tulis Marcus Gideon di Instagram nya.

Mulai berpasangan dengan Hendra Setiawan sejak 2005, mereka sangat ditakuti lawan-lawannya dan mereka menorehkan berbagai prestasi yang mengharumkan nama bangsa dan negara.

Selain puncaknya di Olimpiade Beijing 2008 yang mengantongi medali emas. Hendra/Kido mengantongi 7 medali emas SEA Games, medali emas Asian Games 2010, dan juara di Kejuaraan Dunia di Malaysia 2007.

Selain Bona Septano, adik dari Markis Kido lainnya adalah juga pebulutangkis pelatnas, yaitu Pia Zebadiah, yang saat ini bermain ganda campuran berpasangan dengan Fran Kurniawan.

Tentu saja Hendra/Kido adalah rangkaian kedigdayaan ganda putra Indonesia yang digadang-gadang terbaik di dunia. Bersama-sama dengan ganda putra Indonesia lainnya.

Seperti ganda putra Indonesia lainnya, Hendra/Kido juga pernah menduduki rangking 1 dunia BWF pada tahun 2007.

Markis Kido memiliki dua orang anak perempuan, salah satunya dilahirkan pada 23 April 2013 yang bernama Queensha Olympia Richardo, hasil perkawinannya dengan Richa Pawestari, pada 10 Juli 2011.

Hendra/Kido adalah penerus dari pasangan Candra Wijaya/Sigit Budiarto dan Luluk Hadianto/Alvent Yulianto yang mulai meredup saat itu.

Selain media BWF yang mengabarkan kematian Kido karena serangan jantung itu, sejumlah media asing lainnya juga mengutip dan melaporkan legendaris Kido.

Di antaranya adalah dari India Today yang melaporkan kematian Kido dalam usia 36 tahun karena serangan jantung.

Media Malaysia, The Star, juga memberikan hal yang senada dengan media India, India Today tadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun