Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pollycarpus Meninggal, Pemerintah Tidak Punya Kemauan Politik Melanjutkan Penyelidikan?

19 Oktober 2020   09:01 Diperbarui: 19 Oktober 2020   17:25 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Munir Said Thalib (nasional.kompas.com)


Benarkah apa yang dinyatakan Suciwati, isteri dari aktivis HAM Munir Said Thalib, bahwa pemerintah tidak mempunyai kemauan politik untuk mengungkap kasus pembunuhan misterius suaminya?

Kendati Suciwati turut berdukacita atas meninggalnya Pollycarpus, mantan terpidana kasus pembunuhan Munir, akan tetapi menurutnya bukan berarti dengan demikian penyelidikan kasus suaminya berhenti begitu saja sampai di sini.

Menurut Suciwati, aktor pembunuhan suaminya bukan Polycarpus saja, namun ada pihak-pihak lainnya yang bermufakat. Wanita kelahiran Malang, 52 tahun lalu itu, mengatakan pemerintah telah ingkar janji dengan tidak mengungkapkan secara keseluruhan kasus itu.

Media melaporkan jika Polycarpus Budihari Prijanto, aktor pembunuh Munir, meninggal dunia pada Sabtu (17/10/2020) karena terpapar Covid-19.

Pollycarpus (59) menghembuskan nafas terakhirnya di RSPP (Rumah Sakit Pertamina Pusat) Jakarta setelah mantan pilot Garuda itu berjuang selama 16 hari melawan si jahat Corona. 

Menurut Yosepha Hera Iswandari, isteri Polycarpus, suaminya direncanakan dikebumikan pada hari Minggu (17/10/2020) jam 7 pagi TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.


Menurut teman dekat Polycarpus, pada hari-hari akhirnya Polycarpus sedang aktif membagi-bagikan obat herbal anti Corona. Hal tersebut diceritakan oleh Badaruddin Andi. Badaruddin Andi adalah Sekjen Partai Berkarya.

"Terakhir kali saya bertemu dengannya adalah ketika Rakernas Partai Berkarya di Surabaya bulan Agustus lalu," kata Andi.

Andi memohon doa restu agar rekannya ini diterima di sisi-Nya, dan jika ada kesalahan mohon dimaafkan. "Beliau adalah orang baik," ungkapnya.

Pollycarpus memang aktif di Partai Berkarya, salah satu partai yang ikut dalam Pemilu legislatif tahun 2019 lalu. Polycarpus Budihari Prijanto, menurut keterangan Badaruddin Andi resmi menjadi anggota Partai Berkarya sejak tahun 2016.

Pollycarpus adalah pilot senior maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Sejak 19 Mei 2005 dia resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Munir.

Pada 1 Desember 2005 Polycarpus dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun di kedepannya, Munir hanya divonis 14 tahun penjara oleh Majelis Hakim.

Polisi dalam penyelidikannya menemukan Pollycarpus membunuh Munir dengan cara menaruh racun yang dimasukkan ke dalam makanan yang dikonsumsi oleh Munir. Pria kelahiran Malang, 8 Desember 1965, itu akhirnya meninggal pada 7 September 2004 dalam usia 38 tahun dalam pesawat Garuda nomor GA-974  jurusan Jakarta - Amsterdam.

Polisi juga menaruh dugaan, Polycarpus bukanlah aktor utama pembunuh, namun ada dalang lainnya. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Suciwati, isteri Munir, pembunuhan suaminya bukanlah permufakatan jahat yang biasa, ini permufakatan jahat yang melibatkan sejumlah pihak lainnya.

Keinginan Suciwati agar penyelidikan kasus ini terus dilanjutkan hingga tuntas juga didukung oleh KASUM (Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir).

Kendati Suciwati dan KASUM turut berdukacita atas meninggalnya Pollycarpus, akan tetapi mereka minta otoritas yang berwenang agar melakukan penyidikan obyektif atas meninggalnya Pollycarpus.

Suciwati dan KASUM menyatakan pengungkapan kasus harus tetap dilanjutkan sampai tuntas dan jangan menjadikan meninggalnya Pollycarpus menjadikan penyelidikan menjadi terhambat.

Suciwati dan KASUM menilai mandeknya pengungkapan kasus pembunuhan Munir bukan karena tidak adanya bukti karena Polycarpus telah meninggal, tapi hal ini disebabkan karena tidak adanya kemauan politik dari pemerintah.

Dari berbagai bukti di persidangan dan bukti lainnya, pengungkapan kasus masih tetap bisa dilakukan.

"Pemerintah telah ingkar janji, seharusnya ini sudah menjadi tanggungjawab negara," kata Suciwati.

Dalam tatap muka di KompasTV, Minggu (18/10/2020), Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan keterangan dari Pollycarpus sangat penting untuk menguak dengan lebar kasus Munir. Siapa dalang sebenarnya kasus ini.

Berhubungan dengan meninggalnya Pollycarpus, maka kasus Munir ini menurutnya harus diperiksa oleh tim independen.

Usman Hamid (44) dikenal aktif bersama Kontras untuk mengusut tuntas peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti 12 Mei 1998.

Hadir pula dalam tatap muka itu, Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi.

Sebagai catatan, jabatan terakhir yang dipegang oleh Munir Said Thalib sebelum dibunuh adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia. 

Pada saat itu, mantan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang ini, dikenal sebagai sosok yang membela dan berjuang bagi orang hilang yang diculik yang diduga dilakukan oleh Tim Mawar dari Kopassus.

Lantas siapakah yang Anda duga ada aktor lain atau aktor utama selain Polycarpus yang berperan?

Benarkah ucapan Suciwati, pemerintah tidak mempunyai kemauan politik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun