Supardi masih optimis Liga 1 bisa dilanjutkan kembali kendati tidak tahu persis kepastiannya. "Kami ikuti saja," katanya.
Keluhan juga datang dari para pemain lainnya, umumnya mereka berpendapat sepakbola adalah ladang mereka untuk mencari rejeki.
"Jika liga dihentikan, dampaknya akan terasa kepada para pemain," lanjut Supardi.
Dampak kerugian yang dialami dengan tidak bergulirnya laga berakibat kepada setidaknya dua sudut yaitu sudut finansial dan sudut kejiwaan.
Klub seret pemasukan karena tidak mendapatkan dana dari sponsor, penjualan pernak-pernik, dari hak siar,dan sebagainya. Klub juga harus membayar gaji pemain dan pengeluaran lainnya. Banyak sudah diberitakan klub-klub sepakbola yang tergerus pendapatannya akibat dari pandemi Covid-19 ini.
Pemain juga sama saja. Pendapatan mereka menjadi berkurang, semisal gajinya yang dipotong karena tidak ada pertandingan, tidak mendapatkan bonus, dan sebagainya.
Dari segi psikis, para pemain merasa jenuh dengan tidak adanya pertandingan. Mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari untuk mengarungi kompetisi yang digelar kembali.
Fighting serta motivasi tinggi para pemain terancam kendur lagi. Seperti yang diakui Jeffri Kurniawan, gelandang andalan PSS Sleman.
"Secara psikis, kita terguncang dengan adanya keputusan penundaan. Kapan kepastiannya jadi kita belum tahu. Kita jadi bertanya-tanya," kata Jeffri, Kamis (1/10/2020).
Jeffri juga mengakui menanyakan kepastian itu ke manajer tim yang berjuluk Elang Jawa itu, tetapi belum ada kabarnya.
Jeffri menilai Elang Jawa sudah mengalami kemajuan permainan sejak mulai berlatih kembali pada awal Agustus menjelang jadwal restart.