Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Trump Usir Pesawat Cina dari AS

5 Juni 2020   08:01 Diperbarui: 5 Juni 2020   08:33 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump dan Xi Jinping (jogja.tribunnews.com)


Relasi antara Amerika Serikat dan Cina kian bertambah panas.

Amerika Serikat melakukan tindak balasan atas apa yang dilakukan Cina. 

CNBC melaporkan pemerintah Cina sudah mengeluarkan larangan secara resmi kepada dua maskapai penerbangan asal Amerika, yaitu United Airlines dan Delta Airlines untuk memasuki wilayah negara tirai bambu itu dari tujuan manapun, berlaku mulai 1 Juni akibat wabah korona.

Tersinggung oleh sikap Cina, atas perintah Presiden Donald Trump, Departemen Perhubungan AS pada Rabu (3/6/2020) mengeluarkan pernyataan akan menghukum maskapai penerbangan asal Cina dengan melarang mereka memasuki wilayah negara Paman Sam itu dan efektif berlaku mulai Selasa (16/6/2020).

Sudah tidak sabar, Trump bahkan ingin larangan itu diberlakukan lebih cepat lagi, Trump bisa saja mempercepatnya.

Langkah balasan Trump itu dinilai oleh beberapa pengamat sebagai upaya Trump untuk menekan Cina yang tidak mengijinkan pesawat AS terkait virus Covid-19 yang mulai merebak dari Wuhan.

Mereka juga menilai langkah Trump tersebut sudah menyimpang dari keinginan AS yang sebelumnya akan mempermudah maskapai-maskapai asing terbang tanpa persyaratan yang berat.

Namun Washington menuduh Beijing sudah melanggar perjanjian penerbangan yang diteken oleh maskapai dari kedua negara pada tahun 1980.

Maskapai-maskapai Tirai Bambu yang dilarang itu antara lain Xiamen, China Southern, China Eastern, Hainan Airlines Holding, dan Air China yang selama ini melayani rute penerbangan ke AS.

Sebelum wabah mulai ramai, dalam sepekan ada rerata sekitar 326 penerbangan antara AS-Sino.

Sementara maskapai negeri Paman Sam (termasuk American Airlines, Delta, dan United) berhenti terbang, maskapai negeri Tirai Bambu masih tetap aktif kendati jadwalnya dipangkas menjadi 20 sepekan pada Pebruari dan 34 penerbangan per pekan pada Maret 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun