Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Langka, "Super-spreader" dari Seorang Jemaat Sekte di Daegu

24 Februari 2020   09:04 Diperbarui: 24 Februari 2020   09:06 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daegu menjadi kota hantu (dailysabah.com)

Yonhap pada Jum'at (21/2/2020) mengutip perkataan Lee Man-Hee. 

Lee adalah pemimpin yang mengaku sebagai Mesias pada 1984. 

Menurut Lee, kasus ini adalah ujian seperti yang diberikan Tuhan kepada hambaNya Ayub.

Dalam Alkitab disebutkan Ayub diuji kesetiaannya kepada Tuhan, apakah Ayub akan tetap setia kepadaNya jika Ayub diberikan cobaan berupa penyakit kudis yang membuat kulit di sekujur tubuh Ayub mengelupas. Tuhan juga menguji Ayub, dimana Tuhan memerintahkan para perampok untuk merampok seluruh harta kekayaan Ayub.

"Ini adalah pekerjaan Iblis untuk menghancurkan kita, dan ujian iman kita" kata Lee Man-Hee.

Berita Yonhap itu lantas juga diteruskan oleh Reuters.


Pemerintah meminta kepada seluruh warga Daegu agar tetap berada di dalam ruangan. Bahkan perpustakaan dan sekolah di kota terbesar keempat di Korea setelah Seoul, Busan dan Incheon itu tutup. Dan bila pun keluar rumah agar jangan lupa mengenakan masker.

Dengan demikian, suasana kota Daegu menjadi sepi. Tidak seperti biasanya, banyak orang-orang amat sibuk dan jalan-jalan.

Kota Daegu menjadi kota mati.

Daegu mempunyai kesamaan dengan kota Malang di Jawa Timur, Indonesia, dari segi alamnya yang dingin. Dan kesamaan yang kedua, kedua kota sama-sama dijuluki sebagai kota apel.

Daegu sempat sohor pada era 1960-1980 dengan industri elektroniknya. Daegu bahkan sempat mempromosikan teknologi mobil listrik yang ramah lingkungan. Selain itu, Daegu juga terkenal sebagai kota industri mesin, logam, dan tekstil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun