Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sang Raja" Itu Kini Sering Mengurung Diri

12 Februari 2020   09:19 Diperbarui: 12 Februari 2020   09:27 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang Raja kini mengurung diri (goal.com)


Usianya pada 23 Oktober tahun 2020 mendatang akan genap 80 tahun. Legenda sepakbola yang dijuluki "Sang Raja" itu kini terpuruk dalam depresi.

Pele kini tidak bisa berjalan tanpa kursi roda. Hal tersebut dikarenakan mantan pemain Santos itu memiliki masalah pada pinggulnya.

Kerapuhannya itu menyebabkan Pele depresi. Sang Raja merasa tertekan dengan ketidakmampuannya. Sang Raja kini banyak mengurung diri di rumahnya.

Bahkan The Guardian mengatakan legenda yang memiliki nama asli Edson Arantes do Nascimento itu tidak memperoleh perawatan dengan semestinya.

Putra Pele, Edson 'Edinho' Cholbi Nascimento mengakui ayahnya merasa tertekan dan depresi karena ketidakmampuan untuk berjalan dengan normal.

"Dia begitu rapuh dan tidak mendapatkan perawatan terhadap pinggulnya dengan semestinya. Itu menyebabkan dia depresi. Bayangkan, dia sosok yang paling disegani, dan sekarang dia tidak bisa berjalan normal," tutur Edinho kepada TV Globo.

Lebih lanjut, Edinho menceritakan ayahnya menjadi sosok yang penutup, tidak berani keluar rumah, malu, dan tidak mau terlihat orang. 

"Dia tidak mau melakukan apa pun yang membuatnya meninggalkan rumah," kata Edinho.

Barangkali usia malamnya, yang membuat Sang Raja kondisi kesehatannya menurun.

Kondisi kesehatannya, membuat pemain legendaris Brasil itu senang mengurung diri di rumahnya.

Pele yang lahir pada 23 Oktober 1940 di Tres Coracoes, Minas Gerais, Brasil ini benar-benar seorang sosok yang sangat dikenal dan legendaris di dunia. Siapa pun nyaris tidak ada yang tidak mengenalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun