Jokowi, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan bahwa Partai Prabowo Subianto itu tetap akan menolak tawaran tersebut.
Terlepas benar tidaknya rumor yang berkembang tentang Gerindra ditawari kursi menteri di kabinetBagi Sodik, ketimbang ikut dengan Jokowi, lebih Gerindra menjadi partai oposisi. Menjadi oposisi terlebih baik bagi masyarakat. Karena oposisi akan check and balance kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Jokowi. Jadi, jika arahan Jokowi ada yang merugikan masyarakat, maka Gerindra akan mengkritik kebijakan tersebut.
Rumor tawaran kursi menteri itu berasal dari Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade. Menurut Andre, Jokowi menawarkan jabatan menteri di pemerintahan Jokowi. Andre sendiri mendapatkan kabar itu dari tokoh yang dekat dengan Presiden Jokowi.
Andre sendiri menanggapi hal tersebut, bahwa Gerindra akan fokus dulu menanti gugatan yang diajukan ke MK, belum dapat berbicara banyak.
"Saya mendengarnya dari orang dekat Jokowi," jelasnya.
Mengenai hengkangnya PAN dan Demokrat dari Koalisi Adil Makmur, Andre mengatakan silakan saja, itu hak mereka. Gerindra tak akan ikut campur.
Kubu 01 sendiri mengomentari hal tersebut. Wakil Ketua Umum TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa Gerindra jangan kegeeran dulu. "Ketemu saja belum, kok sudah merasa ditawari jadi menteri, jangan kegeeran lah," ujar Ace, Kamis (6/6/2019).
Ace menegaskan bahwa Gerindra atau Prabowo selama ini belum pernah bertemu dengan Jokowi. Ace menambahkan jika ingin bicara koalisi, sebaiknya Prabowo atau Sandiaga silaturahmi terlebih dahulu.
"Mendingan silaturahmi dulu, seperti yang dilakukan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN dan mas AHY," tambah Ace.
Menurut politisi Partai Golkar itu, silaturahmi diperlukan agar kondisi menjadi adem, terlebih di saat momen Lebaran seperti sekarang.
Akan tetapi, kalau sudah bertemu atau bersilaturahmi, bukan berarti itu menjadi ajang bagi-bagi jabatan, namun sebagai upaya mendinginkan suasana paska Pilpres 2019 yang cukup panas.