Jangan remehkan Islandia!Â
Dalam tulisan saya yang tayang 16 Juni di Kompasiana, berjudul "apakah Islandia membuat kejutan lagi?" Di situ saya berharap Islandia membuat kejutan lagi. Hasil draw melawan Argentina 1-1 sudah agak membuktikan kejutan itu.Â
Bagaimana negara yang jumlah penduduknya hanya 332.000 jiwa bisa lolos ke Rusia, sementara Argentina yang kekuatannya dijagokan menjadi salah satu calon juara kali ini, di situ ada Lionel Messi dan kawan-kawan. Ternyata hanya ditahan draw oleh "negeri para penulis" ini.
Di grup D halangan utama bagi Islandia nampaknya Argentina lah yang terberat.
Di pertandingan Islandia lawan Argentina lalu, Argentina terlihat lebih menguasai jalannya pertandingan, Argentina unggul terlebih dahulu di menit ke 19 lewat gol Serbio Aguero. Nampaknya Argentina akan menambah golnya lagi, namun selang empat menit kemudian Islandia menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat sepakan pelan Alfred Finnbogason. Dengan demikian penyerang timnas Islandia berusia 29 tahun ini menjadi pencetak gol pertama sepanjang sejarah sepakbola Islandia di Piala Dunia.
Sepertinya Argentina akan mencetak gol kedua, ketika Argentina dihadiahi penalti oleh wasit Szymon Marciniak setelah Hoerdur Magnusso melanggar Maximiliano Meza di kotak penalti.
Namun sepakan sang bintang Lionel Messi yang mengeksekusi penalti dapat dibaca arah bolanya oleh kiper Halldorsson, ditepis.
Argentina harus puas dengan hasil draw. Inilah kejutan pertama bagi "negeri para penulis" Islandia.
Usai pertarungan Argentina vs Islandia, manajer Manchester United, Jose Mourinho, melontarkan pernyataan memuji skuad asuhan pelatih Heimir Hallgrimson sembari dengan nada bercanda, "Saya pikir, pemain-pemain Islandia ini selalu banyak makan daging saat sarapan pagi sejak mereka masih kanak-kanak," katanya.
Sedang mengenai kegagalan Messi mengeksekusi penalti, Mourinho pun berkomentar, "Messi dan para pemain super juga orang biasa, bukan Superman, mereka memiliki perasaan dan saya pikir kegagalan penalti itu mempengaruhi dia," katanya.
Kegagalan itu membuat Messi dan kawan-kawan kehilangan semangat untuk meraih kemenangan selanjutnya sebaliknya Islandia merasa bersyukur bisa bermain draw.