Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Itu Berbicara dengan Waktu

18 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 18 Mei 2018   07:10 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
loakanantik.blogspot.com

Semua energinya menghilang. Cita dan bahagia itu tak pernah lagi singgah pada dirinya. Ia memilih hidup sepi berdiam diri, bagai perkataan "hidup segan, mati pun tak mau." Tak kuasa menolak derita berkepanjangan, itulah hidup yang dijalaninya selama ini, tanpa upaya untuk bangkit.

Dentang jam terdengar enam kali.

Dipandangnya jam yang tak pernah lelah memberi energi, supaya jarum terus berputar. Timbul rasa malu pada diri perempuan itu, saat menyadari bagaimana jam kuno tersebut tak pernah alpa memberikan perputaran waktu kepadanya.

Sepintas, senyum tipis tersungging di bibir perempuan itu. Ia merasa bangga pada jam itu. Sungguh ia sangat kerdil jika dibandingkan dengan sang penunjuk waktu.

"Aku memang lalai, tak mampu menguatkan diri sendiri. Kau benar. Tidur panjangku harus berakhir!" geram perempuan itu. Selama ini, ia telah membiarkan pikiran dan raganya terkekang dalam kekecewaan.

"Ari, kamu ingin aku tetap semangat, kan? Baiklah, aku akan melukis cinta kita di atas kanvasku. Tenanglah kau di sana."

Perempuan itu terdiam sesaat.

Ada air mata mengalir di pipinya. Tapi, tangannya segera menghapus air mata itu.

Sepi.

Tik. Tik. Tik. Tik.

Detak jarum jam mengisi kesunyian. Perempuan itu mendongak, menatap jarum jam yang terus berputar. Lantas, ia tersenyum. Detak jam terus mengiring jarum yang bergerak perlahan, namun pasti meninggalkan waktu yang akan terlewati menuju masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun