Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kala Nabung di Bank Rugi, Tapi Gimana "Cashless Society" dan "Lebaran"?

24 September 2022   11:07 Diperbarui: 24 September 2022   11:30 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mesin setor tunai BNI (khsblog.net)

Seperti berlakunya hukum ekonomi dimana harga-harga barang atau jasa cenderung naik jika banyak permintaan dan sebaliknya harga barang atau jasa cenderung akan turun jika sedikit permintaan.

"Pelajaran" yang sudah hafal bagi mahasiswa ekonomi itu juga mirip berlaku dengan bank-bank papan atas Indonesia dimana mereka memberikan dukungan yang sangat kecil.

Bank-bank seperti BCA, BRI, Mandiri, BTN, dan sebagainya tidak memberikan bunga kepada nasabah yang memilki saldo dibawah Rp 1 juta. Mereka baru memberikan 0,1% untuk saldo yang lebih besar dari itu.

Namun yang namanya biaya administrasi wajib jalan terus berapa pun saldo tabungan si nasabah. Belum lagi biaya kartu ATM.

Itulah risikonya nabung di bank-bank tersohor seperti itu. 

Menyimpan uang bagi masyarakat memang sudah menjadi keharusan. Tapi daripada disimpan di rumah dibawah bantal atau kasur, selain bisa dimakan rayap, atau dicuri orang.

Untuk itu Bank hadir untuk menampung uang kita supaya aman dan nyaman.

Jika dalam beberapa dekade terakhir, bank-bank masih memberikan bunga yang lumayan untuk saldo yang mengendap. Selain karena mereka juga membutuhkan dana untuk diputarkan.

Dari sanalah sebuah lembaga keuangan seperti Bank didirikan yaitu mengambil selisih dari bunga kredit yang dipinjamkan dengan bunga tabungan.

Mereka bekerja mengelola uang Anda.

Namun, bunga yang lumayan itu semakin lama menjadi semakin kecil dan sedikit bahkan 0 persen. Seperti kejadian pada saat ini yang menghebohkan.

Bagi orang-orang kaya, mereka tidak memikirkan apakah bank akan memberikan biaya administrasi atau bunga berapapun. Bank bagi mereka hanya sebagai sarana bertransaksi yang memudahkan.

Mulai dari untuk segala macam pembayaran hutang, cicilan, PLN, pajak, beli pulsa, transfer ke rekening orang lain, membeli barang, tiket, mengisi dompet digital, dan sebagainya.

Mereka juga punya fasilitas internet atau electronic banking. Tinggal klik smartphone atau laptop. Jadi.

Bank-bank seperti itu memiliki segala macam fasilitas yang memudahkan nasabahnya mulai dari mesin ATM yang banyak.

Bahkan seiring kemajuan teknologi ATM juga bisa digunakan untuk setor tunai.

Maka dengan demikian, nasabah dimudahkan tidak usah jauh-jauh mencari mesin ATM untuk mengambil uang cash.

Mengambil uang di mesin ATM bank lain bahkan dapat dikenai biaya antara Rp 6.000-Rp 7.500 per sekali pengambilan.

Untuk menyetor, mereka tidak perlu repot-repot datang ke kantor. Bahkan hari Minggu dan libur pun bisa digunakan.

Lagi pula, nasabah bank-bank besar seperti itu jumlahnya banyak.

Jadi dengan demikian, jika mereka hendak mentransfer uang, mereka tidak usah ada biaya transfer lagi karena ke sesama Bank yang sama.

Orang lain pun akan senang mentransfer ke bank yang sama dengan kita.

Itulah apa yang kita sebutkan dengan cashless. Dimana pemerintah bahkan mendorong masyarakat Indonesia menuju ke dunia cashless society atau masyarakat tanpa uang tunai.

Bayangkan jika Anda sedang di dalam perjalanan pulang apalagi sedang dalam suasana di sekitar Hari Raya Idul Fitri dimana di jalan kita memerlukan uang tunai.

Karena mesin ATM mereka banyak, dengan mudahnya kita tinggal mencari ATM yang terdekat, tanpa biaya penarikan.

Namun bank-bank "dibawah" mereka, mereka punya kelebihan tersendiri dari bank-bank papan atas itu.

Karena mereka hanya sedikit memiliki mesin ATM, belum bisa setor tunai, atau belum ada fasilitas internet atau electronic banking, kantor-kantor fisiknya juga masih terbatas, maka mereka memberikan bunga yang lebih besar dan biaya administrasi yang lebih ringan. 

Tentunya untuk menarik masyarakat menabungkan uangnya di bank mereka.

Jika memang Anda tidak ingin terlibat dengan cashless society, ada baiknya dipertimbangkan uang Anda disimpan bank tersebut. Bunga yang lebih baik dan administrasi yang lebih ringan.

Mana yang Anda pertimbangkan, cashless society dengan risiko bunga yang rendah dan biaya administrasi yang tinggi, atau alternatif lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun