Hasil-hasil di Liga 1 juga menunjukkan manfaat lainnya bagi suatu tim, yaitu kebanggaan.
Pelatih Tim Nasional cenderung memanggil skuadnya untuk membela negara dari tim-tim yang menunjukkan performa yang cemerlang di kompetisi, di papan atas atau setidaknya di papan tengah.
Adalah Persikabo 1973 salah satunya yang mendapatkan kebanggaan tersebut.
Itu lantaran dua pemain tim yang berjuluk Laskar Pajajaran itu menjadi bagian dari 23 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk FIFA Match Day dua kali melawan Timnas Curacao.
Pelatih tim yang bermarkas di Bogor, Jawa Barat itu, Djadjang Nurdjaman, mengonfirnasi jika kedua punggawa nya yang dimaksud itu adalah Syahrul Trisna dan Dimas Drajad memang layak dipanggil membela negara.
"Kedua pemain itu layak ke Timnas. Keduanya berkualitas sama dengan pemain asing di Liga 1," kata mantan pelatih Persib Bandung itu.
Ya, performa Persikabo ini memang sedang dikagumi. Hingga pekan ke 10 Persikabo bertengger di peringkat ke-7 klasemen sementara Liga 1 BRI 2022/2023 dengan 16 poin hasil dari 5 kemenangan, 1 imbang, dan 4 kali kekalahan.
Selain berpenampilan ciamik di lapangan, Djadjang juga menilai Dimas dan Syahrul berkelakuan baik dan menjadi panutan para pemain lainnya.
Mantan pemain Persib Bandung itu menambahkan memang membela negara itu selain berperforma juga harus memiliki kelakuan yang baik. Karena ini membela negara.
Jika dilihat dari daftar 23 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong itu memang kebanyakan berasal dari tim-tim yang berperingkat atas seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar, dan Bhayangkara FC.
Ditambah dengan yang merumput di luar negeri seperti dari AS Trencin (Witan Sulaeman), ViOn Zlate (Egy Maulana Vikri), Tokyo Verdy (Pratama Arhan), dan sebagainya.
Hanya ada satu dari penghuni papan bawah, Persis Solo, yaitu kiper Muhammad Riyandi.
Bahkan Alfeandra Dewangga, yang dulu menjadi langganan Timnas Indonesia baik di U-19, U-23, maupun senior kini tidak masuk ke dalam 23 daftar itu.
Laga pertama melawan Timnas Curacao itu digelar pada Sabtu (24/9/2022) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Dan laga kedua di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Selasa (27/9/2022).
Timnas Curacao yang berasal dari Amerika Selatan itu kini berperingkat ke-84 FIFA. Sedangkan Indonesia di peringkat ke-155.
Keterpurukan PSIS Semarang, klubnya Alfeandra Dewangga, menjadi penyebab pemain yang biasa beroperasi di belakang itu tidak dipanggil.
PSIS Semarang kini bertengger di posisi ke-11 dengan dengan 11 poin hasil dari 3 kemenangan, 2 imbang, dan 5 kekalahan.
Bahkan Mahesa Jenar sedang mencari pelatih baru menyusul dipecatnya Sergio Alexandre dari kursi kepelatihan.
Ditambah performa Dewangga memang sedang memble. Dari 10 laga yang dilakoni, dia belum satu pun mencetak gol atau assist.
Dimas Drajad
Jika Anda pernah mendengar nama M. Sulkan di persepakbolaan Indonesia, maka pemain yang berposisi sebagai striker itu tidak lain dan tidak bukan adalah ayah dari Dimas Drajad.
Kemampuannya yang mumpuni di masa remaja membuat Dimas mendapatkan beasiswa menimba ilmu sepakbola di Spanyol.
Pada tahun 2013 dia dipanggil ke Timnas U-19 oleh pelatih Indra Sjafri.
"Kini tinggal ibu saja," kata anak sulung dari tiga bersaudara itu yang memiliki orientasi untuk membahagiakan keluarga nya dari sepakbola setelah ayahnya tiada.
M. Sulkan dipanggil Tuhan YME sebelum Dimas mempersembahkan trofi Piala AFF U-19 yang lalu.
