Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indonesia dan India di Final Thomas Cup 2022 Mengingatkan Pertemuan Prakash Padukone dengan Liem Swie King

15 Mei 2022   10:16 Diperbarui: 15 Mei 2022   10:20 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prakash Padukone mendapatkan Lifetime Achievement Award (suarasiber.com)


Pertemuan antara Indonesia dengan India di partai puncak Piala Thomas 2022 di Bangkok, Thailand, merupakan pertama kalinya.

India yang tidak difavoritkan dalam perjalanannya ke final, membuat kejutan dengan menyingkirkan tim-tim seperti Malaysia di perempatfinal dengan skor 3-2 dan Denmark juga dengan 3-2.

Dalam sejarahnya, Thomas Cup edisi tahun ini merupakan pencapaian terbaik Kuch Kuch Hota Hai di Thomas Cup. Prestasi terbaik sebelumnya adalah menjadi semifinalis pada tahun 1979.

Tak pelak saat ini adalah generasi emas bulutangkis India dengan para pemainnya yang berada dibawah peringkat 25 kebawah.

Seperti Satwiksaraj Rankireddy/Chirag Shetty yang berada di peringkat 8 dunia.

Di nomor tunggal, Srikanth Kidambi berperingkat 11 dunia, Prannoy SK di peringkat ke 23, dan Lakshya Sen di peringkat 9 dunia.

India cukup dikenal di dunia bulutangkis.

Pertemuan Indonesia dengan India di final Piala Thomas 2022 mengingatkan pertemuan antara Liem Swie King dengan Prakash Padukone, legenda bulutangkis asal India.

Pemain kelahiran Kudus, Jawa Tengah Liem Swie King pada saat itu sedang jaya-jayanya. Liem Swie King gagal mempertahankan gelar juara All England, dikalahkan oleh Prakash Padukone.

Dengan demikian Prakash Padukone mengukir sejarah sebagai orang India pertama yang menjuarai All England.

Liem Swie King pada saat itu baru saja meneruskan kejayaan rekan senegaranya Rudy Hartono yang merebut juara All England sebanyak 8 kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun