Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penyebab Timnas Putri Indonesia Jadi Lumbung Gol: Seperti Anak Tiri dan Tidak Diakui

24 Januari 2022   09:04 Diperbarui: 24 Januari 2022   10:07 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasi sudah menjadi bubur. Seperti ada pepatah pengalaman adalah guru yang terbaik.

Mengaca kepada "bencana" sudah sebaiknya PSSI tidak menganaktirikan lagi sepakbola putri.

Seperti halnya di putra, Liga putri harus dikaji ulang dan difikirkan untuk dibentuk lagi. Agar ada sistem pendidikan yang berjenjang dari Liga 3, Liga 2, dan Liga 1 seperti di kelompok putra.

Dengan demikian, skill dan pengalaman bermain dapat terasah yang akan mematangkan pesepakbola putri yang handal. Setidaknya jangan sampai menjadi lumbung gol lagi seperti melawan Timnas Putri Australia.

Kendala juga dihadapi PSSI tentang kekurangan dana untuk menggelar pelatnas persiapan ke Piala Asia Wanita 2022 kini.

Pengamat lain mengatakan masa PSSI tidak punya anggaran, apakah harus menunggu anggaran dari Kemenpora saja?


Pengamat yang dimaksud, Wesley Hutagalung, mengatakan bahwa dia mendengar bisikan "ini sudah bulan Desember, kita tanding bulan Januari. Kok belum ada pelatnas?"

"Desember loh saya mendengar itu. Federasi yang mengurus sepakbola kemana saja?", kata mantan pemimpin Tabloid BOLA itu.

Tapi pada akhirnya, Timnas Putri sempat ujicoba melawan klub lokal di Jakarta akhir Desember lalu kendati sangat mepet. Hanya sebentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun