Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Regulasi Baru K-Rewards, Kini Lebih Adil

15 Januari 2022   10:05 Diperbarui: 15 Januari 2022   10:56 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis (artikula.id)


Membaca salah satu artikel kompasioner yang membahas aturan baru K-Rewards 2022 yang mulai berlaku bulan Januari 2022 ini, nampaknya aturan ini ada yang setuju ada yang tidak, atau ada yang meninggalkan beberapa catatan.

Menurut saya, aturan ini lebih adil daripada aturan yang sebelumnya.

Kalau biasanya, artikel yang mendapatkan label pilihan masuk dalam perhitungan pendapatan K-Rewards nantinya, kini yang tidak diberi label juga mendapatkan perhitungan.

Poin itu tentu tak jadi masalah bagi kompasioner yang sudah memiliki centang biru. Karena yang bercentang biru itu otomatis langsung mendapatkan label pilihan di setiap artikel yang dibuatnya.

Lain dengan kompasioner yang bercentang hijau. Mereka harus berjuang dulu membuat tulisan yang "kira-kira" bakalan mendapatkan label pilihan dari editor Kompasiana.

Ini yang saya bilang adil.

Tapi bagi mereka yang sudah bercentang biru aturan bisa saja sedikit meresahkan karena sebelumnya mereka "buta" kepada hal-hal seperti itu. Toh, mereka sudah pasti mendapatkan label.

Tapi mungkin saja mereka kini merasa tersaingi karena ketakutan dikejar oleh mereka yang bercentang hijau dalam hal perhitungan K-Rewards.

Kompasioner Sutiono Gunadi mengecam poin itu. Menurut beliau, poin tersebut akan menyebabkan banyak artikel sampah atau asal jadi demi memperoleh K-Rewards.

Dalam hal tersebut memang tidak jarang artikel yang tanpa label justru mendapatkan keterbacaan yang lebih/jauh lebih banyak daripada mereka yang berlabel.

Namun dalam hal ini, mereka yang bercentang biru harus ingat. Mereka sepertinya kurang sadar dan tidak "berperikemanusiaan" kepada yang bercentang hijau.

Setiap artikel yang mereka tulis, sudah pasti mendapatkan label. Beruntung kalau tulisan mereka memang bagus atau layak untuk itu.

Sering saya perhatikan tulisan mereka yang biru dan hijau. Kontennya sama saja, bahkan yang hijau malah lebih baik. Tetapi mengapa yang hijau tidak diberi label?

Justru konten si biru yang lebih buruk malah diberi label.

Mungkin centang biru ini lebih bergengsi ketimbang centang hijau. Okelah kalau demikian, tentu ada perbedaan dan ciri khasnya tersendiri yang membedakan si biru dan si hijau.

Harus diingat, hanya tulisan yang berlabel saja yang dibagikan admin Kompasiana ke media-media sosial, Twitter dan Facebook.

Sedangkan yang tidak berlabel tidak dibagikan. Dengan demikian, jelas artikel akan "lebih terkenal" karena dibaca oleh warganet Twitter atau Facebook.

Itu kan perbedaan dan ciri khas antara centang biru dan centang hijau?

Poin itu juga agak menguntungkan bagi Kompasiana sendiri. Pengalaman menunjukkan, banyak artikel-artikel yang tidak diberi label oleh editor dihapus oleh si penulis.

Terutama oleh penulis yang tujuan utamanya mendapatkan K-Rewards. Toh buat apa tulisan yang tidak berlabel?

Tentang kekhawatiran akan banyaknya artikel sampah. Harus diingat artikel sampah si biru yang sampah juga malah diberi label, masuk dalam hitungan K-Rewards.

Jika begitu, itu kan sama-sama artikel sampah kenapa harus si biru yang dikasih label?

Tentang poin lainnya dalam regulasi anyar itu. Memang ada yang lebih berat dirasakan.

Dimana kalau sebelumnya minimum keterbacaan 2000 views kini menjadi 3.000 views. Silakan buat artikel yang menarik supaya dibaca banyak orang.

Poin lainnya.

Minimum 50 artikel sepanjang waktu. Nulis lagi yang belum sampai segitu.

25.000 views sepanjang waktu. Usahakan.

100 komentar sepanjang waktu. Rajin memancing kompasioner lain untuk memberikan komentar kepada tulisan yang Anda buat.

Sutiono Gunadi juga memberikan tips-tips untuk dapat meningkatkan keterbacaan suatu artikel. Jadi ada persaingan sekarang antara si biru dengan si hijau.

Ini kan adil.

Si hijau harus punya semangat lebih menyaingi si biru untuk mendapatkan K-Rewards.

Bagi kompasioner yang memang tidak mempunyai tujuan mendapatkan K-Rewards, regulasi baru tadi tentunya tidak menarik.

Mereka menulis hanya untuk hobi saja, mendapatkan manfaat yang positif dari "curhat" ini, dalam bentuk tulisan.

Supaya bisa mengurangi stres, atau memperkuat daya ingat.

Selamat terus berkarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun