Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

An Se-young, Si Anak Ajaib, Rebut Gelar Kedua Super BWF 750

22 November 2021   11:07 Diperbarui: 22 November 2021   11:53 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
An Se-young (jawapos.com)


Jepang menjadi yang terunggul di Indonesia Masters 2021. Dari empat wakilnya yang melaju ke partai final, tiga di antaranya juara.

Ganda putra Takuro Hoki/Yugo Kobayashi juga mendapatkan peruntungannya di turnamen yang kini berkategori Super BWF 750 itu.

Hoki/Kobayashi juara. Di final yang digelar Minggu (21/11/2021) di Bali International Convention Center & Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Hoki/Kobayashi juara setelah mengalahkan The Minions tiga gim, 21-11, 17-21, dan 19-21. Ini adalah kali pertama Hoki/Kobayashi menang dari The Minions dari 11 pertemuan.

Cuma Akane Yamaguchi di nomor tunggal putri yang kalah. Unggulan kedua di turnamen ini kalah dari An Se-young asal Korea Selatan 17-21 dan 19-21 sehingga Akane gagal mengukir hattrick juara setelah kampiun di Denmark dan French Open 2021.

Gelar kedua diraih dari ganda putri. Nami Matsuyama/Chiharu Shida (unggulan ke 4) mengalahkan Jeong Na Eung/Kim Hye Jeong asal Korea Selatan dengan 21-9 dan 21-11.

Titel ketiga diambil dari Kento Momota. Tunggal nomor satu dunia itu mengalahkan Anders Antonsen dari Denmark dengan dua gim langsung 21-18 dan 21-11.

Sementara Thailand kebagian satu gelar dari ganda campuran Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang menang atas Tang Chung-man/Tse Ying-suet (Hongkong, unggulan ke 8) 21-11 dan 21-12.

Dengan demikian untuk pertama kalinya sejak turnamen yang dulunya berkategori Super BWF 500 itu digelar pada 1998, Indonesia nirgelar.

An Se-young

Korea Selatan juga mendapatkan sinarnya di turnamen berhadiah total Rp 8, 5 miliar itu.

Hal tersebut didapatkan dari An Se-young yang merebut juara untuk kedua kalinya di turnamen berkategori Super BWF 750. Gelar pertama diraihnya di French Open 2019 setelah di final pada saat itu mengalahkan Carolina Marin asal Spanyol.

Keistimewaannya, pemain kelahiran Gwangju, Korea Selatan, 5 Pebruari 2002 itu sudah menembus 10 besar dunia (peringkat ke 8) dalam usianya yang baru 19 tahun.

Sehingga pemain yang meraih penghargaan Pemain Yang Paling Menjanjikan 2019 BWF itu lantas dijuluki sebagai Anak Ajaib.

Mampukah tunggal putri kita menyaingi keperkasaan tunggal-tunggal putri dari negara-negara elit bulutangkis dunia.

Harus diakui, kita masih jauh tertinggal di nomor ini dari negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Thailand, India, Taiwan, atau Spanyol.

Sedangkan tunggal putri terbaik Indonesia saat ini yaitu Gregoria Mariska Tunjung (peringkat 25) tidak kunjung memperlihatkan sinarnya di ajang internasional.

Harus dievaluasi. Ada apa dengan tunggal putri kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun