[caption caption="Makanan Lebaran"][/caption]Setelah selama sebulan berpuasa menjalankan syariat, menahan lapar dan haus, usai Ramadhan biasanya ada beberapa orang yang ingin membalas dendam dengan makan yang banyak.
Opor ayam, sambal goreng kentang ati, rendang, ketupat, sayur lodeh, dan berbagai jenis kue kering serta minuman yang berasa manis menjadi hidangan utama setiap lebaran. Semua hidangan yang banyak mengandung protein, lemak, dan gula itu terasa begitu lezat apalagi setelah kita berpuasa selama Ramadhan.
Jangan "balas dendam" dengan menyantap habis-habisan makanan tersebut sebab membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh kita. Pasalnya, setelah organ pencernaan kita diistirahatkan selama 30 hari, tubuh memerlukan waktu penyesuaian kembali. Proses adaptasi ini harus dilakukan secara bertahap dengan mengubah pola makan.
Porsi makan yang terlalu banyak dan mendadak, selain dapat membuat tubuh menjadi cepat melar, juga dapat mengakibatkan diare karena timbulnya luka pada saluran pencernaan.
Usai berpuasa sebulan penuh biasanya perut sudah terbiasa dengan porsi makan yang kecil. Sebagai adaptasi, atur pola makan dari semula 3 x 1 porsi sehari menjadi 6 x 1/2 porsi sehari. Sebab bagaimana pun makan dalam jumlah yang sedikit namun intensitasnya sering membuat lambung tidak kaget, dibanding mendadak lahap dan lepas kontrol.
Jalan terbaik, jangan kalap saat kebaran dengan menyantap semua hidangan yang ada. Sebaiknya sesuaikan porsi dan pola makan secara bertahap. Jangan lupa tambahkan dengan vitamin dan serat yang dapat membantu tubuh menjadi kebih bugar dan langsing.