Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perlakuan Kesehatan Terhadap Pria dan Wanita

25 Juli 2017   09:36 Diperbarui: 25 Juli 2017   10:43 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: underflame.blogspot.com

Sebenarnya sederhana saja: pria dan wanita berbeda. Tapi penelitian kedokteran seolah baru menyadari hal itu.

Pagi Sinta terbangun dengan rasa tidak nyaman di dada. Panas dan nyeri. Perutnya terasa mulas dan mual. Tapi wanita karier berusia 'kepala 4' ini memaksakan diri juga berangkat ke kantor. Begitu tiba, ia melesat ke kamar mandi dan muntah-muntah di sana. Oleh rekan-rekannya ia segera dilarikan ke rumah sakit, dan tahu-tahu ia sudah berada di ruang gawat darurat.

Selama beberapa jam, dokter dan staf rumah sakit melakukan serentetan tes, tapi belum juga menemukan 'biang kerok' penderitaan Sinta. "Mereka terus-menerus memberiku obat maag. Mereka menduga, penyakit maag-ku kumat lagi," ujar Sinta yang memang mengidap penyakit lambung kronis.

Hari sudah menjelang sore ketika seorang dokter ahli jantung memeriksa dia dan menyimpulkan, bahwa Sinta mendapat serangan jantung. Suatu kemungkinan yang selama berjam-jam lolos dari dugaan.

Kisah Sinta bukan kisah yang luar biasa, sekalipun bagi yang bersangkutan sangat merugikan. Akibat terlambat mendapat pengobatan yang tepat, otot jantung Sinta menjadi cedera permanen. Padahal, pengobatan terhadap penyakit jantung terbukti paling efektif bila diberikan dalam waktu paling lambat satu jam setelah serangan.

Mengapa dokter jaga tidak langsung curiga Sinta terkena serangan jantung? Karena gejala-gejalanya tidak persis sama dengan gejala yang umum. Dan mengapa tidak sama, semata-mata karena Sinta wanita!


Gejala gangguan jantung pada wanita beda dengan pria

Ada yang mengira, hanya pria yang bisa menjadi korban penyakit jantung. Tapi sebenarnya penyakit ini tidak membedakan pria dan wanita. Di Australia, satu dari tiga wanita berpeluang meninggal dunia karena serangan jantung. Dan di AS, penyakit ini merupakan pembunuh nomor satu wanita.

Gejala serangan pada pria termasuk nyeri di dada, rasa sakit yang menyebar ke lengan kiri dan rasa mulas yang akut. Pada wanita, selain nyeri di dada, muncul pula gejala lainnya seperti sesak nafas, mual dan muntah-muntah, dan rasa sakit pada punggung dan dagu. The Journal of the American College of Surgeons masih menambahkan beberapa gejala umum lainnya: rasa lemas, lelah yang tidak biasa, keringat dingin, dan pusing kepala.

Hingga beberapa waktu lalu, tak sampai 7% wanita diikutsertakan dalam penelitian penyakit jantung di seluruh dunia. Dr Roger Allan, ketua Heart Foundation's Clinical Issues Committe di Australia mengatakan, bahwa para dokter kebanyakan memfokuskan perhatian pada nyeri dada. Tapi ia juga mengakui, 25% pasien wanita melaporkan rasa sakit yang berbeda. Sekalipun ia yakin Australia memiliki rekor yang lebih baik daripada AS dalam hal mendeteksi penyakit jantung pada wanita, di masa lalu terjadi juga beberapa salah diagnosa. "Kami lebih fokus pada gejala umum yang dialami pria," ujarnya.

Prosedur rumah sakit lebih merujuk kepada pria?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun