Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hati-hati Trik Penjual Dalam Melambungkan Ego Pembeli, Tanpa Disadari oleh Pembeli

15 Juni 2022   21:49 Diperbarui: 16 Juni 2022   04:31 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salah satu teknik untuk memainkan ego pembeli dikenal dengan istilah Decoy Effect. Sumber: Miakievy via parapuan.co

Trik ini didasarkan pada cara kerja otak manusia yang secara sistematis akan mengambil informasi yang pertama diperoleh sebagai acuan atau jangkar (anchor) dalam membuat keputusan selanjutnya.

Penerapan trik ini juga sering dilakukan dalam penetapan harga, bila ada sebuah barang harganya 2 juta rupiah maka penjual akan menetapkan harganya menjadi 1.9 juta rupiah, meskipun lebih rendah 100 ribu rupiah namun efeknya dalam menarik pembeli akan berlipat ganda.

Calon pembeli akan terpaku pada digit di depan dalam menginterpretasikan apakah harga tersebut mahal atau murah, sehingga digit paling depan ini sangat menentukan keputusan calon pembeli untuk membeli atau tidak.

Pada prinsipnya konsumen akan bersedia membeli apabila nilai yang didapatkan melebihi harga yang dibayar. Prinsip ini sangat dipahami oleh penjual sehingga mereka berusaha membuat pembeli seolah-olah telah mendapatkan harga yang paling rendah untuk sebuah manfaat atau nilai dari barang yang mereka beli.

Kesimpulan

Seringkali sebagai konsumen kita terkecoh, maunya ingin berhemat dengan membeli minuman ukuran kecil namun karena melihat harga minuman ukuran sedang dan besar hanya beda sedikit akhirnya kita membeli yang ukuran besar dengan pertimbangan yang besar lebih menguntungkan.

Demikian juga kita seringkali "terpaksa"  membeli suatu barang karena "ancaman" dari penjual bahwa stok tinggal satu atau promo berakhir hari ini, padahal kita tidak terlalu membutuhkan barang tersebut dan ternyata minggu depannya barangnya ada lagi atau diskon lagi.

Dan terkadang kita juga membeli barang yang sebenarnya mahal tapi terasa murah karena informasi awal yang kita dapatkan dari penjual harga barang tersebut sebenarnya sangat mahal namun ada event diskon besar-besaran akhirnya harga turun tinggal 50% atau bahkan tinggal 20%.

Nah, bagaimana caranya agar kita tidak mudah terkena trik ini?

Sederhana saja tapi kadang sulit dilakukan: Identifikasi kebutuhan kita yang sebenarnya dan pisahkan antara kebutuhan dengan keinginan.

Dengan mengidentifikasi kebutuhan, kita bisa lebih terbuka melihat produk-produk lain yang sejenis dan melakukan analisa perbandingan secara sederhana mengenai untung dan ruginya. Kemudian bandingkan antara manfaat atau nilai yang kita dapatkan terhadap harga yang ditawarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun