Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Sumpah Pemuda: Siapa Sebenarnya "Generasi Tumpuan Bangsa"?

30 Oktober 2021   08:10 Diperbarui: 30 Oktober 2021   08:36 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Sapu Angin ITS sebagai juara kontes mobil hemat energi Dunia, sumber: its.ac.id

Total ada sekitar 1500-an lulusan SMA terbaik dari seluruh Indonesia yang dikirim untuk melanjutkan pendidikan di universitas-universitas di luar negeri. Sebagian besar mereka yang dikirim belajar di luar negeri adalah dari jurusan teknik, untuk mendukung industri yang sedang tumbuh di Indonesia.

Pada masa itu Menristek BJ Habibie juga mencanangkan program percepatan insinyur di perguruan tinggi teknik di Indonesia yaitu ITB dan ITS. Program percepatan insinyur atau crash program ini bertujuan untuk mencetak insinyur sebanyak-banyaknya untuk mendukung pembangungan industri di Indonesia.

Pada masa ini boleh dikatakan para insinyur adalah generasi tumpuan bangsa. Perguruan Tinggi Teknik dan jurusan teknik di universitas-univeritas negeri naik daun. Para orang tua bangga bila anaknya atau menantunya seorang insinyur.

Setelah rezim orde baru berakhir dan diikuti oleh krisis ekonomi pada tahun 1998 banyak industri yang terdampak, termasuk industri pesawat terbang nusantara (IPTN) dan industri lainnya. Akibatnya kebutuhan insinyur juga tidak sebanyak sebelumnya sehingga pamornya juga meredup.

Demikian juga dengan para pelajar yang dikirim ke luar negri, kiprah mereka untuk membawa perubahan besar dalam dunia industri di tanah air  semakin berkurang seiring dengan meredupnya industri di dalam negeri dan perubahan kebijakan pemerintahan yang baru. 

Generasi selanjutnya yaitu generasi milenial yang hidup di jaman digital dimana informasi lebih terbuka. Semua orang punya kesempatan yang sama untuk mendepatkan beasiswa dan untuk kuliah di luar negeri.

Pada era milenial ini makin banyak kanal-kanal beasiswa terbuka untuk masyarakat baik dari pemerintah Indonesia maupun dari pemerintah negara lain. Tidak ada lagi program pengiriman mahasiswa secara terpusat yang dikelola pemerintah seperti sebelumnya.

Dengan semakin terbukanya jalur pendidikan gratis ke luar negeri akan menjadi motivasi tersendiri bagi seluruh pemuda-pemudi Indonesia untuk berani bermimpi menuntut ilmu dan meraih prestasi di negeri seberang dan menjadi generasi tumpuan bangsa di masa yang akan datang.

Pada masa ini generasi tumpuan bangsa tidak lagi didominasi oleh suatu kelompok atau profesi tertentu. Generasi unggul harapan masa depan bangsa ini bisa lahir dari kampus namun juga bisa dari mana saja. Mereka adalah putra putri terbaik bangsa yang terpanggil untuk mendedikasikan karyanya bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Selamat Hari Sumpah Pemuda.

"Jangan tanyakan apa yang Negara berikan kepadamu, tetapi tanyakanlah apa yang kamu berikan kepada Negaramu."  -John F. Kennedy-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun