Mohon tunggu...
Rudi Setiawan
Rudi Setiawan Mohon Tunggu... -

Kelahiran, Kertosono, Jawa Timur 1976. Saat ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Profesional Republik Indonesia di Doha, Qatar. Aktif menulis di face book, cerpen dan puisi pernah dimuat di www.kompas.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Wayang dan Kisah Para Presiden Indonesia

1 Desember 2010   20:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:07 3116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gus Dur, barangkali akan menjadi tokoh presiden yang paling unik dan kontroversial yang pernah ada dalam sejarah bangsa Indonesia. Beliau adalah seorang tokoh Kyai, Ulama, Budayawan sekaligus Politikus yang cukup berpengaruh di Indonesia.

Meskipun ada sedikit hambatan pada masalah kesehatannya, namun diluar dugaan beliau mampu muncul dan menjadi presiden Indonesia. Memimpin Indonesia dalam fase awal Orde Reformasi, dimana kondisi Indonesia   diibaratkan seperti dalam suluk pewayangan Bumi Gonjang-Ganjing Langit Kelap-Kelap Katon.

Kharakter beliau yang humoris, humanis, pluralis serta merakyat, menjadikan lembaga negara yang bernama presiden menjadi tidak lagi sakral dan menakutkan. Istana Negara berubah seperti layaknya Istana Rakyat. Semua protokoler kenegaraan yang ribet dan bertele-tele diubah menjadi lebih sederhana dan longgar.

Beberapa maneuver politik yang dilakukan oleh beliau seringkali bertabrakan dengan pakem perpolitikan yang baku, sehingga huru-hara politik di Indonesiapun menjadi semakin seru dan mengharu biru. Perselisihannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat, yang disebutnya sebagai Taman Kanak-Kanak, membuatnya kehilangan dukungan politik dari lembaga negara tersebut. Dan dampaknya beliaupun di impeach dan dilengserkan dari kursi kepresidenan.

Dengan mempertimbangkan keunikan, kenyentrikan dan kenylenehan beliau, maka tak salah kiranya bahwa cerita wayang yang paling mirip adalah kisah Petruk Dadi Ratu.

5. Kisah presiden Megawati Soekarno Putri.

Sangat sulit sebenarnya mencari padanan kisah pewayangan yang mirip dengan kisah presiden Megawati. Tetapi setelah sedikit melakukan improvisasi melaui ilmu gotak-gatik-gatuk seperti tersebut diawal tulisan, maka setidak-tidaknya ada kisah yang mirip dengan kisah presiden Megawati, yakni kisah tentang Dewi Sinta Obong.

Cerita Dewi Sinta Obong, merupakan bagian akhir dari kisah Ramayana. Sebagaimana diceritakan, bahwa setelah berhasil dibebaskan dari penculikan Rahwana, ternyata timbul syak wasangka di dalam hati Prabu Rama Wijaya tentang kesucian Dewi Sinta.

Prabu Rama Wijaya menuduh bahwa Dewi Sinta telah terjamah dan ternoda kesuciannya oleh tangan jahil Rahwana. Maka dari itu untuk membuktikan bahwa dirinya masih suci dan belum ternoda oleh Rahwana, Dewi Sinta melakukan upacara obong (membakar diri). Bila dirinya hangus terbakar dalam api berarti terbukti bahwa kesuciannya telah ternoda, dan bila sebaliknya dia tidak terbakar maka terbukti bahwa dia masih suci.

Megawati demi membuktikan kesungguhannya membangun Indonesia dan melepaskan Indonesia dari jerat hutang piutang luar negeri yang menumpuk, beliau dengan gagah berani juga melakukan upacara obong.

Kalau Dewi Sinta melakukan upacara obongnya dengan cara membakar diri, maka Megawati melakukan upacara obongnya dengan cara mengobong (baca: menjual) aset-aset milik negara keluar negeri. Sehingga tak mengherankan bila banyak sekali aset-aset milik negara baik yang berupa perusahaan BUMN, maupun aset-aset yang lainnya (Pertambangan, Kapal Tanker, Gas Bumi dll) yang jatuh ke tangan investor asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun