Penting untuk dicatat bahwa pada masa VOC, belum ada konsep negara Indonesia seperti yang kita kenal sekarang. Nusantara saat itu adalah kumpulan kerajaan-kerajaan dengan identitas politik dan budaya masing-masing. VOC tidak menjajah Indonesia, karena Indonesia secara politis belum terbentuk. VOC menjajah kerajaan-kerajaan Nusantara, menguasai kota-kota pelabuhan, dan memperbudak rakyat yang berada di bawah wilayah kekuasaannya. Oleh karena itu, ketika kita membicarakan kolonialisme VOC, kita sedang membicarakan tentang penjajahan atas Nusantara, bukan Indonesia.
Kehadiran VOC di Nusantara menjadi tonggak awal kolonialisme Eropa yang berlangsung berabad-abad lamanya. Setelah VOC bangkrut pada akhir abad ke-18, kekuasaan mereka diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda yang kemudian secara lebih sistematis membentuk pemerintahan kolonial di Hindia Belanda. Masa pemerintahan kolonial inilah yang menjadi latar belakang perjuangan rakyat Nusantara dalam merebut kemerdekaan pada abad ke-20. Namun, benih-benih penjajahan itu telah ditanamkan VOC sejak awal abad ke-17, dan dampaknya terasa hingga jauh setelah Indonesia merdeka.
Pelajaran penting yang bisa kita ambil dari sejarah VOC adalah bahwa penjajahan tidak selalu datang dalam bentuk invasi militer semata. Penjajahan bisa berwujud dalam penguasaan ekonomi, pengendalian politik, dan pemaksaan budaya yang dikemas dalam misi dagang atau hubungan diplomatik. VOC menggunakan perjanjian dagang untuk menjerat para penguasa lokal, menggunakan kekuatan militer untuk menindas perlawanan, dan membangun sistem monopoli yang merampas kedaulatan ekonomi rakyat Nusantara. Inilah wajah kolonialisme awal yang licik namun efektif.
Hari ini, saat kita sudah merdeka, penting untuk meneladani semangat perlawanan para leluhur Nusantara yang berjuang melawan dominasi asing. Sejarah VOC mengajarkan kita untuk waspada terhadap bentuk-bentuk penjajahan modern, yang mungkin tidak lagi datang dengan kapal perang dan senapan, tetapi melalui penguasaan ekonomi, budaya, dan informasi. Sejarah adalah cermin, dan melalui cermin sejarah Nusantara kita belajar bagaimana mempertahankan kedaulatan bangsa dari segala bentuk penjajahan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Mengingat kembali sejarah VOC bukan sekadar membuka luka lama, melainkan juga menyadarkan kita bahwa kemerdekaan dan kedaulatan adalah hasil perjuangan panjang yang mahal harganya. Nusantara pernah menjadi saksi bisu tentang bagaimana kerakusan ekonomi bisa melahirkan penindasan yang kejam. Semoga generasi masa kini dan mendatang mampu menjaga kedaulatan tanah air ini agar tidak terulang lagi kisah kelam seperti yang pernah dialami Nusantara di masa VOC.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI